Kontroversial! Aliansi Santri Gus Dur Bukan Gusdurian, KKGD Tegaskan Tak Terkait Aksi di Depan PBNU

Namun, silaturahmi ini bukan tanpa tujuan, melainkan untuk menyampaikan sejumlah aspirasi, terutama terkait kepemimpinan Yahya Cholil Staquf dan Saefullah Yusuf di PBNU yang menurut mereka sudah melenceng dari nilai-nilai Nahdlatul Ulama.

“Kami meminta Ketum dan Sekjen PBNU untuk mundur dan PBNU segera melaksanakan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU),” tegas Sholihin.

Lebih lanjut, ia juga menuntut agar PBNU menindak tegas oknum pengurus yang diduga telah membelokkan sejarah NU.

Tak hanya itu, mereka juga mendorong agar PBNU mendukung Panitia Khusus (Pansus) Haji yang saat ini tengah digulirkan oleh DPR RI terhadap Kementerian Agama.

Harapannya adalah untuk adanya perbaikan dalam tata kelola haji di Indonesia.

Baca Juga: Maharani Kemala MS Glow: Alumni Pertanian Kini Crazy Rich Bali, Apa Benar MS Glow Pecah Kongsi?

Lalu Lintas Terganggu, Pengamanan Diperketat

Meskipun aksi ini berlangsung singkat, keberadaan massa sempat menyebabkan kepadatan lalu lintas di sekitar kawasan tersebut, terutama bagi pengendara yang hendak mengarah ke Salemba Raya.

Beberapa personel kepolisian terlihat berjaga dibantu oleh Barisan Ansor Serba Guna (Banser) di gerbang gedung Kantor PBNU.

Dengan adanya klarifikasi dari Konsorsium Kader Gus Dur, situasi ini menambah kompleksitas dalam dinamika internal Nahdlatul Ulama, terutama dalam menyikapi berbagai pandangan dan aspirasi dari para kader dan simpatisan Gus Dur.

Di sisi lain, klarifikasi ini juga menegaskan pentingnya penghormatan terhadap nama dan warisan Gus Dur, agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.***