Buya Yahya Jelaskan Rindu Ramadhan: Memahami Kedalaman Makna Ramadhan

photo author
- Selasa, 5 Maret 2024 | 06:06 WIB
Ilustrasi Ramadhan 2024 (foto pixbay Getty Images)
Ilustrasi Ramadhan 2024 (foto pixbay Getty Images)

Purwakarta Online - Dalam pandangan Buya Yahya, merindukan Ramadhan bukan sekadar menanti datangnya bulan suci tersebut dengan kerinduan kosong, melainkan sebuah kesadaran yang mendalam akan pentingnya mengisi setiap hari Ramadhan dengan kebaikan.

Merindukan Ramadhan adalah memahami bahwa bulan suci ini adalah momen untuk mengisi rumah Allah dengan amal-amal yang membawa berkah.

Rindu Ramadhan bukanlah sekadar menanti bulan suci tersebut, namun lebih pada keinginan yang kuat untuk memasukinya dengan tekad dan keinginan untuk melakukan kebaikan sebanyak-banyaknya.

Hal ini tercermin dalam angan-angan dan pikiran kita yang dipenuhi oleh keinginan untuk berbuat baik di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Inilah Keutamaan Beribadah di Bulan Ramadan Menurut Hadis Rasulullah

Untuk menjadikan diri kita rindu kepada bulan Ramadhan, Buya Yahya menekankan pentingnya memahami betapa besar pahala yang dilipatgandakan oleh Allah di bulan suci ini.

Menyadari hal ini akan membangkitkan rasa rindu yang mendalam terhadap bulan Ramadhan.

Seperti analogi tentang diskon besar-besaran di toko sebelah, Ramadhan adalah momen di mana Allah memberikan pahala yang berlipat ganda kepada hamba-Nya.

Hanya dengan memahami dan merasakan kebesaran pahala di bulan Ramadhan, kita akan merindukan kedatangan bulan suci tersebut dengan penuh antusiasme dan keinginan untuk berbuat baik.

Baca Juga: Temukan Keutamaan Puasa Ramadan dan Lailatul Qadar

Pahala yang dilipatgandakan ini dapat diibaratkan seperti diskon besar-besaran yang hanya berlaku selama satu bulan penuh.

Oleh karena itu, kita perlu memanfaatkan momen tersebut dengan sebaik mungkin, sebagaimana kita memanfaatkan diskon besar-besaran di toko sebelah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kita.

Namun, dalam memanfaatkan momen berharga ini, ada aturan yang perlu diikuti.

Kita tidak bisa berbelanja sebanyak yang kita inginkan, melainkan hanya sebatas yang diperbolehkan, sebagaimana aturan dalam belanja di toko tersebut yang hanya mengizinkan pembelian satu per satu.

Baca Juga: Menjalankan Puasa Ramadhan dengan Benar: Delapan Langkah Kesempurnaan Menurut Syekh Muhyiddin Mistu

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Sumber: YouTube Al -Bahjah TV

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X