Dugaan Kecurangan Penerimaan TNI AD, Netizen Ungkap Kontroversi Berat Badan Calon Prajurit: Mengomentari Kisah Rizki Pohan yang Diunggah Guru Gembul

photo author
- Senin, 4 Maret 2024 | 17:37 WIB
Rizki Pohan gagal jadi tentara (Youtube Guru Gembul)
Rizki Pohan gagal jadi tentara (Youtube Guru Gembul)

Purwakarta Online - Sebuah kontroversi mencuat terkait penerimaan TNI AD setelah munculnya video kontroversial yang diunggah oleh akun Guru Gembul pada 2 Maret, kisah kegagalan Rizki Pohan untuk masuk TNI.

Netizen dengan akun @OSAHChannel memberikan curhatan mengejutkan di kolom komentar, mengungkapkan adanya dugaan kecurangan dan praktik nepotisme dalam proses seleksi calon prajurit TNI AD.

Menurut @OSAHChannel, yang diketahui mendaftar pada 2021 dari Sukoharjo Kodim 0726 Kodam IV Diponegoro, proses validasi berat badan menjadi sorotan utama.

Dia menjelaskan bahwa saat itu ia melihat sendiri bagaimana calon prajurit yang berat badannya kurang 3 kg langsung dinyatakan gagal, kecuali mampu menaikkan berat badannya dalam waktu satu minggu sebelum ke Kodam.

Baca Juga: Buya Yahya: Kewajiban Membayar Utang Puasa bagi Orang yang Tidak Berpuasa karena Sakit

Namun, terdapat anomali ketika calon prajurit yang berat badannya melebihi 5 kg dari batas yang ditentukan juga seharusnya dinyatakan gagal.

Menariknya, calon prajurit tersebut ternyata adalah seorang yang memiliki hubungan dengan panitia seleksi, karena ayahnya adalah teman dari salah satu anggota panitia.

Dalam curhatannya, @OSAHChannel menyebut bahwa ayah calon prajurit yang berat badannya melebihi batas, langsung menghubungi panitia seleksi dan meminta agar anaknya diloloskan.

Tak disangka, permintaan tersebut disetujui oleh panitia, dan anak tersebut kemudian dipanggil ke ruang seleksi dan akhirnya dinyatakan lolos.

Baca Juga: Raih Ketakwaan Melalui Berpuasa: Menyambut Bulan Ramadan dengan Penuh Semangat

Kasus ini semakin mengejutkan karena setelah lolos, calon prajurit tersebut diberi wadah berupa map merah yang berisi bundel berkas untuk proses administrasi lebih lanjut, mirip dengan yang diterima oleh calon prajurit lainnya yang melalui proses seleksi dengan jujur.

Namun, yang lebih mencolok, calon prajurit yang berat badannya kurang 3 kg dan seharusnya dinyatakan gagal, justru langsung diarahkan untuk pulang setelah proses seleksi.

Hal ini mengundang pertanyaan serius terkait transparansi dan keadilan dalam proses seleksi calon prajurit TNI AD.

Berikut komentar @OSAHChannel, di kanal youtube Guru Gembul, "Saya mendaftar TNI AD pada 2021 saya dari sukoharjo kodim 0726 kodam IV Diponegoro, saat itu saya validasi di korem 074.waktu itu saya melihat sendiri waktu ukur berat badan, ada casis yang berat badan nya kurang 3kg langsung gagal,kecuali dia bisa naikin berat badan nya dalam waktu 1 minggu sebelum ke kodam, tapi ada satu casis badan nya gemuk, dan berat badan nya over 5 kg,dia juga harus nya gagal,tapi bapak nya tentara temen nya panitia, bapak nya dia nelpon panitia nya itu, minta tolong di lolosin, asli nya panitia nya itu agak gimana gitu, kayak yaudah lah, akhir nya anak itu di panggil ke ruang,setelah itu akhir nya anak itu lolos terus di kasih wadah map merah yang isi nya bundel berkas buat rikmin di kodam sama kayak yang lain, tapi yang berat badan nya kurang itu langsung di suruh pulang."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: YouTube Guru Gembul

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X