Hari Lahir JQH Nahdlatul Ulama: Menelusuri Jejak Penghafal Al-Qur'an Indonesia

photo author
- Selasa, 2 Januari 2024 | 12:30 WIB
Logo JQH NU (NU Online)
Logo JQH NU (NU Online)

PurwakartaOnline.com - Pada 15 Januari, kita merayakan Hari Lahir JQH Nahdlatul Ulama (Jam'iyyatul Qurra wal-Huffadh). Singkatan dari Jami’yyatul Qurra wal-Huffadh Nahdlatul Ulama, JQHNU merupakan badan otonom NU yang mempertemukan para qari-qariah dan hafidh-hafidhah di bawah payung Nahdlatul Ulama.

Sebelumnya, komunitas serupa telah tumbuh di Indonesia pada abad ke-19, seperti Jam’iyyatul Huffadh di Kudus dan Nahdlatul Qurro di Jombang. Namun, inisiatif nasional muncul setelah kemerdekaan Indonesia, diilhami oleh KH A Wahid Hasyim, seorang menteri agama yang gemar membaca dan menghafal Al-Qur'an.

Pada 15 Januari 1951, KH Wahid Hasyim meresmikan JQHNU di Jakarta. Dengan keputusan kongres pertama, organisasi ini berhasil membentuk 50 wilayah dan cabang di seluruh Indonesia dalam waktu satu tahun.

Baca Juga: Yamaha XMax 250 Tech Max: Eksklusifitas dan Performa Maksimal

JQHNU tidak hanya menghimpun penghafal Al-Qur'an, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan. Mereka melakukan seleksi qari’ untuk radio dan mengorganisir kursus kader qari’. Pada tahun 1953, kongres kedua dilakukan untuk penyusunan program baru dan penyegaran kepengurusan.

Perubahan status dari organisasi independen menjadi badan otonom NU terjadi pada tahun 1959, dan kemudian statusnya berganti-ganti seiring perkembangan waktu. LPTQ nasional, yang didirikan atas prakarsa JQHNU, terus mengembangkan tradisi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di Indonesia.

Dalam sejarahnya, JQHNU melahirkan qari-qariah dan ulama Al-Qur'an terkemuka seperti KH Abdul Aziz Muslim, KH Ahmad Syahid, dan H Muammar ZA. Prestasi internasional juga diraih, seperti juara pertama pada MTQ Internasional di Iran pada tahun 2012 dan 2019.

Baca Juga: Hari Lahir Pagar Nusa 3 Januari: Menguatkan Jejak Seni Bela Diri Pencak Silat di Tanah Air

Menelusuri kepemimpinan JQHNU dari masa ke masa, kita melihat kontribusi besar dari tokoh seperti KH Abu Bakar Aceh hingga KH Saifullah Ma’shum, yang menjabat sebagai Ketua Umum hingga tahun 2023.

Hari Lahir JQH Nahdlatul Ulama, pada 15 Januari, mengingatkan kita akan peran penting penghafal Al-Qur'an dalam memperkaya warisan budaya dan spiritual Indonesia.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X