Riska tak pernah menyangka ucapan itu akan menjadi kenangan terakhir.
Jesika akan berulang tahun pada 27 November nanti. Ia sudah menyiapkan rencana kecil untuk momen itu. Tapi takdir berkata lain.
“Sekarang yang kami mau cuma keadilan. Kalau bisa, pelaku dihukum seberat-beratnya,” kata Riska lirih.
Teriakan Anak Kecil di Sungai
Penemuan jasad Jesika bermula dari teriakan beberapa anak kecil yang sedang bermain di pinggir aliran air. Awalnya warga mengira mereka bercanda.
Namun, rasa penasaran membuat seorang warga bernama Hoti (50) turun melihat langsung.
“Dikiranya boneka, tapi pas didekati ternyata manusia. Saya langsung panggil RT dan RW,” ujarnya.
Baca Juga: BRI Peduli Dorong Bisnis Hijau dan Sosial Lewat Prinsip ESG, Begini Dampaknya untuk Indonesia
Tubuh Jesika ditemukan dalam posisi terlentang, hanya mengenakan celana panjang dan pakaian dalam.
Kepalanya terendam air. Polisi segera datang, memasang garis kuning dan mengevakuasi jenazah ke RSUD Bayu Asih Purwakarta.
Hasil Autopsi dan Penangkapan Pelaku
Autopsi di RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung menjadi titik awal pengungkapan.
Dari hasil pemeriksaan, polisi memastikan kematian Jesika bukan karena kecelakaan. Ada tanda-tanda kekerasan.
Kasat Reskrim Polres Purwakarta, AKP Uyun Saepul Uyun, mengatakan penangkapan dilakukan pada Senin malam (20/10/2025).
“Kami berhasil mengamankan satu orang terduga pelaku di wilayah Gandasoli, tak jauh dari lokasi penemuan jenazah,” ujarnya kepada wartawan.