Hadi Musa Said Tanggapi XPose Uncensored Trans 7: Kyai Tidak Kaya dari Amplop Santri!
PURWAKARTA ONLINE - Polemik tayangan XPose Uncensored Trans 7 yang menyoroti gaya hidup para kyai menuai reaksi keras dari kalangan pesantren. Tayangan tersebut dinilai menyesatkan karena menggambarkan seolah-olah para kyai hidup mewah dari amplop para santri.
Menanggapi hal ini, H. Hadi Musa Said, M.Si., mantan Ketua PP GP Ansor dan alumni Pondok Pesantren Lirboyo tahun 1992-1998, memberikan klarifikasi. Beliau ditemui PURWAKARTA ONLINE di Cipulus, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Selasa (14/10/2025).
“Salah jika disebut kyai kaya dari amplop santri,” tegas Hadi Musa.
Menurutnya, apa yang disajikan dalam tayangan Trans 7 tersebut terkesan mendiskreditkan dunia pesantren. Ia menilai, program itu tidak memahami realitas kehidupan kyai di Indonesia yang justru banyak berkorban demi pendidikan santrinya.
Kyai Hidup dari Usaha, Bukan Amplop
Hadi Musa menjelaskan bahwa sebagian besar kyai memiliki usaha mandiri seperti pertanian, peternakan, atau usaha lainnya. Usaha tersebut bukan untuk memperkaya diri, tetapi untuk menghidupi santri dan masyarakat sekitar pesantren.
“Kyai itu punya usaha pertanian, peternakan, travel, dan lain-lain. Mereka tidak mengandalkan amplop dari santri,” jelasnya.
Bahkan, menurut Hadi, ada banyak kyai yang menunda pembangunan pesantrennya karena menunggu hasil panen atau keuntungan dari usahanya.
“Mertua saya, KH Adang Badruddin Cipulus, kalau mau bangun, ya nunggu dulu panen cengkeh,” ujarnya. “Kyai itu justru banyak berkorban demi pendidikan santrinya.”
Tentang Ro’an dan Amplop Santri
Tayangan Trans 7 sempat menyinggung istilah Ro’an dan pemberian amplop santri kepada kyai. Menurut Hadi Musa, istilah itu disalahartikan.
“Ro’an justru kebanggaan santri. Setahu saya dulu di Lirboyo, Ro’an dibatasi dan nilainya semampunya,” katanya.
Ia menjelaskan, Ro’an berasal dari kata Arab tabarukan, yang berarti mengharapkan berkah. Ro’an bukan semata soal uang, tetapi lebih kepada bentuk kerja bakti dan pengabdian santri untuk pesantren.
Artikel Terkait
Ajudan Bupati Purwakarta Brigadir Y Digrebek Istri Saat Diduga Selingkuh, Langsung Dicopot dari Jabatan!
Dari Pesantren ke Panggung Dunia: Tiga Alumni MTsN Purwakarta Dapat Beasiswa Luar Negeri
Keluarga Bantah Isu ‘Orang Pintar’, Ungkap Motif Sebenarnya di Balik Pembunuhan Dina Oktaviani
Purbaya Tolak Bayar Utang Kereta Cepat, Istana Tegaskan APBN Tak Akan Tanggung Beban Whoosh
Terungkap di Dua TKP! Fakta Mengerikan Kasus Pembunuhan Dina Oktaviani di Purwakarta
Besi Ulir untuk Pondasi Rumah: Kapan Harus Pakai dan Bagaimana Memilihnya
Pelajaran Berharga dari Kasus Dina Oktaviani: Ketika Kepercayaan Salah Tempat Berujung Maut
Dari Catwalk ke Layar Kaca, Ana Marlia Asal Purwakarta Kini Jadi Sorotan Dunia Akting
Promo Gila BRI Oktober 2025: Main Padel Bayar Pakai BRImo Langsung Dapat Cashback Rp100 Ribu!
Desa Wisata Kampung Parakanceuri, Tawarkan Edukasi di Kaki Gunung Burangrang Ditinjau KIM Purwakarta dan SMKN 3 Sukatani