Ormas Islam Singapura pandang UAS bertentangan dengan nilai Islam!

photo author
- Kamis, 26 Mei 2022 | 10:11 WIB
The Religious Rehabilitation Group/RRG Singapura mengajak umat muslim Indonesia untuk menolak penceramah radikal yang bertentangan dengan nilai keislaman. (The Religious Rehabilitation Group)
The Religious Rehabilitation Group/RRG Singapura mengajak umat muslim Indonesia untuk menolak penceramah radikal yang bertentangan dengan nilai keislaman. (The Religious Rehabilitation Group)

 

Purwakarta Online - Isu tentang kasus penolakan Ustaz Abdul Somad masuk ke Singapura terus bergulir. Kelompok pemuka agama Muslim Singapura angkat suara perihal penolakan kunjungan Ustaz Abdul Somad (UAS).

Ormas Islam di Singapura menduga UAS selama ini mengajarkan paham ekstremis dan radikalisme.

Padahal di Indonesia, Ustaz Abdul Somad merupakan da'i yang sangat populer dan memiliki jama'ah yang banyak, dari Sabang sampai Merauke.

Video ceramah Ustad Abdul Somad di youtube dan paltform video online lain memiliki viewer yang tak sedikit.

Baca Juga: 18 Daftar penembakan massal di negara Polisi Dunia dalam 5 tahun terakhir!

Baca Juga: Mau Kuliah di Luar Negeri? Daftar BIM Sekarang!

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat pada artikel yang berjudul Ormas Islam Singapura soal Penolakan Abdul Somad: UAS Sudah Dipantau sejak Lama, Kelompok pemuka agama yang tergabung dalam kelompok rehabilitasi keagamaan (RRG) Singapura, mendorong penolakan para pengkhotbah yang memiliki pandangan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan universal.

"Kelompok Rehabilitasi Keagamaan menanggapi dengan rasa malu yang mendalam dan penyesalan yang mendalam kepada seorang rekan pengkhotbah yang tampaknya memiliki dan menyebarkan pandangan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan Islam dan universal yang diterima, belas kasih dan cinta tanpa syarat kepada orang lain," kata kelompok itu dalam sebuah unggahan Facebook, dikutip dari The Straits Times, Rabu 25 Mei 2022.

RRG menyatakan sikapnya mendukung pemerintah Singapura.

"Kami berdiri teguh dengan posisi Pemerintah Singapura bahwa pandangan yang memecah belah dan segregasi tidak memiliki tempat di negara ini," ujar pernyataan kelompok itu.

Baca Juga: Calon Jamaah Haji 2023 Masih Ada Harapan! Dihimbau Tidak Tarik Setoran

Baca Juga: Streaming AS Roma vs Feyenoord Final UEFA Conference League

Kelompok RRG berisi para cendekiawan dan guru Islam yang secara sukarela membantu dalam konseling keagamaan individu-individu yang teradikalisasi, termasuk mantan napi teroris, dan masyarakat yang menyebarkan pandangan-pandangan ekstremis.

Menteri Dalam Negeri dan Hukum Singapura, Kasiviswanathan Shanmugam mengatakan, bahwa UAS telah berada dalam pantauan otoritas Singapura karena ajarannya yang dinilai dapat memecah belah antarbangsa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X