Purwakarta Online - Seorang umat Hindu dengan akun twitter @cineyar mengajukan protes terhadap sikap petugas yang dinilai mengganggu prosesi sembahyang di Candi Prambanan.
Disampaikan @cineyar melalui sebuah utasan twitter pada hari Minggu, 17 April 2022.
Setelah memaparkan kronologi kejadian, @cineyar menyertakan (mention) akun @kemenag_RI dan @BimasHinduRI.
Baca Juga: Menteri Agama, Jumat Agung, Happy Easter dan Telur Paskah
Berikut kami tampilkan copy dari utasan twitter @cineyar, dengan beberapa editan ringan:
Kemarin jam 10-an Saya berada di halaman sakral Candi Prambanan, bermaksud sembahyang dan men-skets presisi candi Bubrah.
Ternyata ada umat sedharma dari Tegalalang Bali yang sembahyang, khidmat sekali. Saya menunggu giliran karena akan mengabadikannya.
Ternyata kemudian ada security memantau dan mendekati disaat sedang berdoa, menyuruh ibu yang dekat dengan pejati agar pejati tidak ditaruh di tangga candi.
Pejati itu ditaruh di batu tangga bawah larangan naik, cuma sebentar didoakan habis itu dibawa lagi. Setelah prosesi selesai, dengan sandal-sandal beberapa Hindu bersembahyang.
Candi Prambanan dibangun oleh leluhur umat Hindu, kok umat Hindu malah diperlakukan buruk! Saya sedih dan langsung berdialog dengan security itu.
Saya tidak menyalahkan security karena ia hanya menjalankan tugas. Kejadian ini sangat mencederai MoU Presiden beberapa saat lalu.
Saya menyampaikan, mbok tolong jangan dipersulit umat saat mau sembahyang di tempatnya sendiri wahai pengelola Prambanan.
Ngapaian mau sembahyang harus lapor ke kantor BPCB? Mbok, BPCB buat kantor dekat tiket Candi Prambanan tinggal kasih tulisan, ‘bagi yg mau sembahyang, harap lapor!’
Kata Presiden; kalau ada yang mudah kenapa dipersulit? Misal diperkenankan buatkanlah tatanan batuan di depan Brahmastana untuk menaruh sesaji dan pejati.
Kalau memang tidak diperbolehkan menaruh di batuan candi, buat tempat duduk di halaman utama saja bisa kok pengelola.
Artikel Terkait
Lintasarta Siap Dukung Penerapan Digital di Berbagai Sektor
Dampak Perang Rusia-Ukraina bagi dunia usaha di Purwakarta
43 Peluang usaha di kampung atau di desa
Dagang oncom rancatan emas jadi fenomena kekinian!
Ekonomi Kolaboratif dalam bisnis media ala Agus 'Sulis' Sulitriyono
Mustika Ratu terancam diboikot, Netizen: Ujungnya selalu bermotif ekonomi!
Bang Haji jelaskan sejarah kata 'oteng'
Kenapa mobil listrik tidak laku di Indonesia?
5 Rahasia bagaimana Jeff Bezos jadi kaya
5 tingkatan produk, langkah untuk mengevaluasi nilai produk di mata konsumen