PURWAKARTA ONLINE - Pada pekan pertama bulan Ramadhan, harga beras dan telur di pasar tradisional Kabupaten Purwakarta masih tinggi.
Hal ini diduga disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang menaikkan harga dasar gabah dan harga eceran tertinggi (HET).
Kebijakan tersebut berdampak pada harga jual beras dan memicu kenaikan harga telur.
Bahkan para pedagang memperkirakan harga kedua komoditas ini masih berpotensi naik lagi di masa mendatang.
Di Pasar Rebo Purwakarta, terpantau beras kualitas medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.500 hingga Rp11.000 per kilogram, kini naik sebesar antara Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram.
Pedagang menyatakan bahwa panen dari petani sebenarnya telah hampir merata.
Namun, kebijakan pemerintah yang menaikkan harga dasar gabah menjadi Rp5.000 per kilogram serta menaikkan HET beras medium dari Rp9.450 per kilogram menjadi Rp10.900 per kilogram di zona I wilayah Jawa, menyebabkan harga beras di pasaran kembali naik.
Zaenudin, seorang pedagang beras, mengatakan bahwa kondisi pembeli saat ini relatif sepi.
Mungkin hal tersebut dipengaruhi oleh mahalnya harga beras.
"Kondisi pembeli saat ini relatif sepi. Ya mungkin karena dampak mahalnya harga beras," kata Zaenudin, pedagang beras, Minggu (26/3/2023).
Selain itu, harga telur ayam juga mengalami kenaikan di awal puasa dari Rp28.000 per kilogram menjadi Rp31.000 per kilogram.
Dadan, seorang penjual telur di Pasar Rebo Purwakarta, menyatakan bahwa harga telur ayam diperkirakan akan kembali mengalami kenaikan terutama menjelang Lebaran nanti.