Tragedi dimulai dari pendataan dukun oleh Bupati Banyuwangi saat itu, Purnomo Sidik, pada Februari 1998.
Pendataan itu bertujuan melindungi para dukun, tapi bocornya data justru menyebabkan kekacauan besar.
Hanya dalam beberapa bulan, lebih dari 140 orang tewas di Banyuwangi saja.
Banyak korban berasal dari berbagai profesi: guru, petani, hingga tokoh agama.
Baca Juga: BRI Raih Digital Channel Terbaik Versi Bank Service Excellence 2025
Ketua PCNU Banyuwangi saat itu, K.H. Abdurahman Hasan, menyebut pelaku bertopeng bukanlah aktor utama.
“Mereka hanya pion kecil dari skenario besar,” katanya dalam buku Geger Santet Banyuwangi.
Siapa dalangnya? Masih jadi misteri hingga sekarang.
Bahkan, pemilik pesantren tempat kejadian juga mendadak hilang saat situasi makin mencekam.
Baca Juga: KDM Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer, Orang Tua Justru Dukung!
"Pembantaian Dukun Santet" bukan sekadar film horor. Ia menyuarakan kritik sosial soal bahaya fitnah, hoaks, dan ketakutan massal.
Juga tentang pentingnya berpikir jernih sebelum menghakimi.
Film ini memberi pelajaran jangan percaya begitu saja pada kabar, apalagi tanpa bukti.
Jika kamu suka film horor yang punya muatan sejarah, misteri, dan kritik sosial, film ini wajib masuk daftar tonton.