PURWAKARTA ONLINE - Kalimantan Timur, Proyek ambisius pembangunan Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali menjadi sorotan, kali ini terkait perubahan warna pada patung Garuda, karya monumental seniman terkenal I Nyoman Nuarta.
Patung tersebut, yang menjadi simbol kebanggaan di jantung IKN, memicu pro dan kontra di kalangan warganet setelah warnanya perlahan berubah menjadi hijau, seperti yang direncanakan dalam desain awal.
Patung Garuda, yang pada saat rampung pembangunannya di bulan Juli 2024 sempat dikecam karena tampak gelap dan berbeda dari harapan, kini menunjukkan perubahan progresif.
Sayap-sayap dan bagian kepala patung tersebut, sebagaimana yang terlihat dalam beberapa foto terbaru yang beredar di media sosial, perlahan berubah warna menjadi hijau kebiruan.
Baca Juga: Ambisi Persib Bandung Yang Mengelora Lawan PSM Makassar, Kami Siap Ubah Rekor Buruk
Proses ini, menurut keterangan Nyoman Nuarta, merupakan hasil dari oksidasi alami bahan kuningan yang digunakan, serta perawatan intensif yang melibatkan pengolesan cairan asam untuk mempercepat perubahan warna.
Nyoman Nuarta, dalam keterangannya kepada detikProperti (10/9/2024), menegaskan bahwa perubahan warna ini merupakan bagian dari desain awal dan bukan suatu kesalahan.
"Kita memang dari awal merancang agar warna patung ini menjadi hijau. Proses oksidasi ini memang lambat, tetapi kita percepat dengan bantuan cairan asam. Sekarang, bagian depan dan samping sudah mulai hijau, sesuai harapan," ujar Nuarta.
Namun, tak semua pihak menerima perubahan ini dengan antusias. Beberapa warganet memandang perubahan warna ini sebagai hal positif yang memperindah tampilan IKN, sementara sebagian lainnya melontarkan kritik tajam.
Baca Juga: Kritikan Warganet terhadap Istana Garuda di IKN Karya Nyoman Nuarta Sudah Mulai Menghijau
Beberapa komentar menyindir bahwa "hijaunya Garuda merebut hijaunya hutan Kalimantan", sebuah sentimen yang menyiratkan ketidakpuasan terhadap pembangunan IKN yang dianggap merusak ekosistem hutan Kalimantan.
Akun Instagram @jakarta.keras, yang aktif mengunggah perkembangan proyek di IKN, menjadi salah satu pusat diskusi panas di media sosial.
Salah satu postingannya memperlihatkan perubahan warna patung Garuda yang mulai menghijau, yang langsung diserbu komentar warganet.
Kritik terhadap desain awal patung yang dianggap "beraura mistis dan gelap", bahkan "mirip kelelawar", turut diungkit kembali, meski Nyoman Nuarta sendiri menanggapinya dengan santai, menyebut kritik semacam ini sebagai hal yang biasa dalam dunia seni.