"Izin operasional WSJ Clinic hanya sebagai klinik pratama, yang seharusnya tidak melakukan prosedur seperti sedot lemak yang membutuhkan keahlian spesialis," jelas Arya.
Baca Juga: Mengerikan! Stephen Hawking Ramal Kiamat: Bumi Terbakar, AI Menguasai, dan Ancaman dari Alien
Klinik Tutup dan Menghilang
Pantauan langsung di lokasi klinik menunjukkan bahwa WSJ Clinic telah menutup operasionalnya sejak kasus ini mencuat.
Pagar besi hitam yang menutupi klinik di Jalan Ridwan Rais, Beji Timur, Depok, kini tertutup rapat, dan tidak ada aktivitas apapun di dalamnya.
Keberadaan pemilik klinik serta tenaga medis yang terlibat juga masih menjadi misteri, menambah panjang daftar pertanyaan yang belum terjawab.
Ketua RT setempat, Imam Sutrisno, mengaku tidak mengetahui adanya kasus yang menimpa Ella sebelum berita ini viral di media sosial.
"Dua tiga hari ini klinik tutup, saya kira sedang libur. Tidak tahu kalau ada kasus besar seperti ini," ujar Imam.
Keluarga Ella Menuntut Keadilan
Kematian Ella Nanda Sari meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya di Medan.
Sang kakak, Okta Vivilia, merasa ada kejanggalan dalam penjelasan pihak klinik dan rumah sakit mengenai kematian adiknya.
Menurut Okta, Ella berangkat dari Medan dalam kondisi sehat dan tidak ada riwayat penyakit serius.
Namun, dalam hitungan jam setelah tiba di klinik WSJ, Ella dinyatakan meninggal dunia.
"Kami merasa ada yang tidak beres. Klinik tidak menunjukkan rekam medis yang jelas, dan mereka hanya memperbolehkan kami melihat wajah Ella saat jenazahnya tiba di Medan," kata Okta dengan nada penuh kesedihan dan kekecewaan.