Rahasia Terungkap oleh Guru Gembul: Al-Zaytun Pondok Radikal Dibuat oleh Pemerintah!

photo author
- Kamis, 24 Agustus 2023 | 18:11 WIB
Terkait protes kedatangan Timnas Israel, Guru Gembul berkata bahwa Alquran netral terhadap Yahudi (Youtube Guru Gembul)
Terkait protes kedatangan Timnas Israel, Guru Gembul berkata bahwa Alquran netral terhadap Yahudi (Youtube Guru Gembul)

PurwakartaOnline.com - Guru Gembul, seorang figur yang dikenal sebagai guru sekaligus content creator, menghadirkan pandangannya yang kontroversial mengenai Pondok Pesantren Al-Zaytun dan pendirinya, Panji Gumilang.

Opini yang dia sampaikan dalam salah satu podcast menyorot dimensi lain dari kontroversi yang meliputi ponpes tersebut.

Melalui podcast tersebut, Guru Gembul berbicara tentang berbagai aspek terkait Al-Zaytun dan mengemukakan pandangan bahwa pondok pesantren ini mungkin saja adalah hasil kreasi pemerintah.

Isu utama yang diangkat dalam podcast tersebut adalah tentang tafsir dan kontroversi yang terjadi di sekitar Pondok Pesantren Al-Zaytun.

Baca Juga: Biodata dan Profil Guru Gembul: YouTuber Kontroversial yang Menginspirasi dengan Pemahaman Islam Ilmiah

Sebelumnya, video salat Idul Fitri di Al-Zaytun menjadi viral karena mencampurkan jamaah pria dan wanita dalam satu shaf, yang dianggap sebagai perbuatan yang kontroversial dan bertentangan dengan norma-norma agama.

Guru Gembul, dalam tayangan podcast "Ponpes Al Zaytun & Panji Gumilang Sesat?" yang diunggah pada 2 Juni 2023 di channel Youtube "Ngaji Roso", mengungkapkan pandangannya terhadap pondok pesantren tersebut.

Ia merespons pertanyaan tentang mengapa sosok seperti Panji Gumilang mampu menciptakan kekacauan dalam masyarakat melalui tafsirnya.

Menurut Guru Gembul, ada aspek menarik terkait Al-Zaytun yang melampaui dimensi spiritual dan tafsir.

Baca Juga: Kejutan FANTASY BOYS: Debut 11 Anggota Tanpa Yu Junwon! Simak Kabar Terbaru

Menurut Guru Gembul, Al-Zaytun bisa jadi merupakan suatu "laboratorium" yang dibuat oleh pemerintah pada era Orde Baru.

Ia berpendapat bahwa Al-Zaytun mungkin dibentuk untuk mengumpulkan kalangan radikal di dunia Islam dan kemudian mencuci otak mereka untuk mencegah radikalisme.

Guru Gembul menambahkan bahwa tokoh-tokoh seperti Soeharto, Pak Habibie, dan Mba Tutut terlibat dalam pendirian Al-Zaytun, dan ada dugaan bahwa pendanaan dari partai politik juga terlibat.

Lebih lanjut, Guru Gembul mencoba mengaitkan Al-Zaytun dengan upaya pemerintah untuk menetralisir kelompok-kelompok radikal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X