Prabu Siliwangi dalam Naskah Sunda Kuno!

photo author
- Sabtu, 25 Maret 2023 | 05:00 WIB
Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia)
Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia)

PURWAKARTA ONLINE - Prabu Siliwangi adalah nama yang dapat dilacak ke berbagai naskah Sunda Kuna, antara lain naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian (Danasasmita et al., 1987), Carita Parahiyangan (Atja, 1968), naskah Bujangga Manik (Noordyun & Teeuw, 2009), dan Carita Purwaka Caruban Nagari (Atja, 1986).

Menurut naskah-naskah tersebut, setidaknya sejak awal abad ke-16 Masehi, nama Siliwangi dikenal sebagai salah satu tokoh dalam kisah Pantun dan seorang raja yang berkuasa di Pakuan Pajajaran.

Secara umum, keempat naskah yang mengacu pada (Prabu) Siliwangi dapat dijelaskan sebagai berikut.

Baca Juga: Guru Gembul: PEJABAT PAJAK ternyata TIDAK BAYAR PAJAK, mencederai hati masyarakat!

Baca Juga: Rakyat sedang susah, ketimpangan penghasilan luar biasa, korupsi pejabat pajak menggila, MALAS BAYAR PAJAK!

Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian

Di antara bait-bait yang tertulis dalam teks Sanghyang Siksa Kandang Karesian, terdapat kalimat “Hayang nyaho di pantun ma: Langgalarang, Banyakcatra, Siliwangi, Haturwangi, prépantun tanya” yang berarti “Jika ingin tahu tentang Pantun, seperti Langgalarang, Banyakcatra, Siliwangi, Haturwangi; tanyakan kepada penerjemah bait” (Danasasmita, 1983; Danasasmita, 2006; Danasasmita et al., 1987). Naskah Sanghyang Kandang Siksa Karesian ditulis pada tahun 1440 Saka atau 1518 Masehi.

Oleh karena itu, naskah tersebut ditulis pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja, penguasa Kerajaan Sunda (1482-1521) yang berkuasa di Pakwan Pajajaran (sekarang kota Bogor) (Iskandar, 2005; Lubis et al., 2003).

Meskipun naskah tersebut tidak menampilkan identitas penulisnya, bobotnya sebagai sumber sejarah sangat tinggi karena ditulis pada masa di mana Kerajaan Sunda Pajajaran masih berdiri.

Baca Juga: Prabu Siliwangi: Nama yang Tak Terpisahkan dari Ingatan Kolektif Orang Sunda!

Baca Juga: Netizen ungkap Pengalaman Dipalak Bea Cukai, Rakyat Semakin Banyak Yang Sentimen Terhadap Pajak dan Bea Cukai!

Dari kutipan di atas, naskah tersebut dengan jelas menyebutkan bahwa Siliwangi adalah salah satu judul bait yang diambil dari tokoh, bukan dari kehidupan di alam mitos.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Jurnal Ilmiah - Prabu Siliwangi Between History and Myth

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X