Kaitan Sejarah antara Kasepuhan Ciptagelar, Kerajaan Pajajaran dan Prabu Siliwangi!

- Sabtu, 4 Maret 2023 | 05:00 WIB
Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar, yang memiliki kaitan dengan Prabu Siliwangi dan Kerajaan Pajajaran (Fellycianovita )
Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar, yang memiliki kaitan dengan Prabu Siliwangi dan Kerajaan Pajajaran (Fellycianovita )

PURWAKARTA ONLINE - Walaupun masih ada yang meragukan, namun bukti-bukti sejarah mengenai hubungan antara warga Kasepuhan Ciptagelar dengan Prabu Siliwangi semakin terkuak.

Terdapat sebuah situs yang diyakini sebagai peninggalan Kerajaan Pajajaran di kampung Pangguyangan yang berdekatan dengan desa tersebut.

Menurut legenda, desa tersebut dijadikan tempat pelarian bagi keturunan dan pengikut Kerajaan Pajajaran saat Prabu Siliwangi dan pengikutnya mencoba melarikan diri dari kejaran Kerajaan Mataram.

Baca Juga: Mengenal Kampung Urug, Masyarakat Keturunan Prabu Siliwangi!

Baca Juga: 5 Cara mengembangkan bisnis Desa Wisata!

Namun, mereka terpaksa berpencar ke berbagai tempat untuk menyelamatkan diri.

Dalam perjalanan sejarahnya, desa Ciptagelar sendiri terbentuk melalui sebuah proses pindah yang dipicu oleh mimpi atau wangsit yang diterima oleh Abah Anom, pucuk pimpinan kampung adat.

Pindahnya Abah Anom dan sejumlah warga dari desa Ciptarasa ke Sukamulya, lalu kemudian berganti nama menjadi Ciptagelar, dipercaya sebagai bentuk kesetiaan dan kepatuhan kepada leluhur.

Baca Juga: Potensi bisnis wisata di Indonesia, wisata alam hingga pasar seni!

Baca Juga: Makam Para Bupati Bandung, Wisata Sejarah di Kota Bandung!

Nama Ciptagelar sendiri memiliki arti Cipta, yang merujuk pada nama Abah Anom (Sucipta), dan gelar yang berarti terbuka atau pasrah.

Dalam sejarahnya, Kasepuhan Ciptagelar terus mempertahankan tradisi dan budaya adat yang diwariskan turun temurun, termasuk juga kaitannya dengan Prabu Siliwangi.

Meskipun banyak cerita legenda dan mitos yang melekat pada sejarahnya, namun tetap saja kisah-kisah tersebut memberikan nilai historis dan menjadi bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia.***

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Badan Litbang dan Diklat Kemenag

Tags

Artikel Terkait

Terkini

5 Cara mengembangkan bisnis Desa Wisata!

Jumat, 10 Februari 2023 | 09:55 WIB
X