PURWAKARTA ONLINE - Dalam prakteknya, profesi dokter di Indonesia memiliki masalah yang sama dengan profesi lainnya, yaitu penuh dengan kebohongan dan keserakahan.
"Profesi dokter pun sama seperti profesi-profesi lain di Indonesia, dimana profesi itu penuh dengan lumpur kedustaan dan keserakahan, gitu kan?" ungkap Guru Gembul dalam unggahan video di Youtube Guru Gembul pada 7 Maret 2023.
Meskipun tidak seperti profesi lainnya yang memiliki stigma negatif, seperti pejabat atau polisi, dokter juga melakukan praktek yang sama dengan kebohongan dan praktik korupsi seperti profesi-profesi lainnya, dengan cara mengambil suap dari perusahaan farmasi.
Baca Juga: Apa Pengertian dari Puasa Ramadhan itu? Inilah penjelasan lengkapnya!
"Kita selama ini menganggap bahwa Pejabat itu punya stigma yang negatif, bahwa polisi itu punya sesuatu yang buruk, itu masyarakat menganggap polisi itu buruk dan sebagainya. Nah, dokter relatif tidak memiliki citra yang buruk, tetapi sesungguhnya dia melakukan praktek yang sama penuh kebohongannya dengan profesi-profesi yang lain yang ada di Indonesia," lanjut Guru Gembul.
Praktek ini berdampak pada pasien yang terkadang diberikan obat yang mahal dan tidak layak atau dioperasi padahal sebenarnya tidak perlu, karena dokter tersebut terikat pada perjanjian dengan perusahaan farmasi untuk menggunakan stok obat mereka.
"Sakitnya enggak terlalu parah, tapi kemudian mendapatkan obat yang mahal," kata Guru Gembul.
Baca Juga: KPK dan Kemenkeu Kerja Sama Investigasi Harta Rafael Alun, Termasuk 6 Perusahaan Miliknya!
"Atau pernah enggak ngalamin bahwa orang itu semestinya tidak usah dibedah, tapi pada prakteknya malah dibedah oleh dokter?" tanya Guru Gembul.
"Sekali lagi, ini bukan gara-gara orangnya memang benar-benar layak mendapatkan itu (operasi/bedah), tetapi gara-gara dokter telah terikat pada perjanjian dimana Si Dokter itu harus menghabiskan obat-obatan yang di-stok oleh farmasi itu, dalam jumlah sekian-sekian, untuk setiap bulannya harus habis sekian-sekian. Gitu itu masalahnya tuh di situ," terang Guru Gembul dengan nada kesal.
Meskipun Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah menyadari masalah ini sejak lama dan berupaya untuk menghilangkannya, praktik korupsi masih terjadi dan sulit untuk diatasi karena perilaku ini telah menjadi hal yang masif dan sulit untuk ditangkap.
"Ikatan Dokter Indonesia ternyata sudah menyadari hal ini sejak sangat lama, dan mereka juga sudah berupaya untuk menghilangkan tetapi gagal. IDI itu, sempat sampai mengeluarkan ancaman bahwa siapapun dokter yang ikut-ikutan dalam perusahaan-perusahaan farmasi, maka dia bisa saja dicopot izin prakteknya," kata Guru Gembul.
Bahkan pada tahun 2015, ribuan dokter di Indonesia terbukti menerima suap dari perusahaan farmasi.
Artikel Terkait
Kepada Guru Gembul, Helmy Yahya kena tipu Harta Karun Bung Karno, Rp10 Juta!
Guru Gembul dan Helmy Yahya: Bung Karno Keluar Istana hanya Bawa Kantong Kresek, Isinya Bendera Pusaka!
Guru Gembul minta bantuan Netizen untuk menghukum para content creator penyiksa hewan di Indonesia!
Guru Gembul ungkap kenapa sekolah Kristen lebih baik dari sekolah Islam!
Guru Gembul Angkat Kembali Kasus Petinju Fenomenal Magomed Abdusalamov yang Bernasib Tragis!
Kena 'Somasi' Guru Gembul Klarifikasi Videonya Sendiri!
Bantah Ustad Abdul Somad, Guru Gembul justru sebut PACARAN bagian dari syariat Islam!
Guru Gembul prihatin, Norma Risma umbar skandal keluarga di mana-mana, perselingkuhan Mertua dengan Menantu!
Tanggapi Kasus penganiayaan sadis Dandy terhadap David, Guru Gembul: Perilakunya benar-benar mengerikan!
Guru Gembul: PEJABAT PAJAK ternyata TIDAK BAYAR PAJAK, mencederai hati masyarakat!