Israel Sepakat Gencatan Senjata, Klaim Sudah ‘Puas’ Bombardir Iran, Menguak Aksi, Emosi, dan Kata Terakhir dari Trump & Netanyahu

Baca Juga: Israel Sepakat Gencatan Senjata, Klaim ‘Puas’ Bombardir Iran: Benarkah Semua Target Telah Dihantam?

Situasi memanas hingga 24 jam pertama gencatan senjata yang rapuh.

Memasuki 24–25 Juni, Israel dan Iran mulai diam, dengan US & Qatar campur tangan diplomatik.

Meski sempat ada “breaking” awal (Iran lancarkan misil tepat saat gencatan), keduanya akhirnya memilih berhenti.

Portal seperti Merdeka.com menyorot Israel “menyerah” setelah puas bombardir, sementara Reuters menggarisbawahi beberapa peringatan intelijen AS.

Baca Juga: Viral Link Video Its Anggi di Doodstream, Netizen Buru Kata Kunci 'Part 2 No Sensor'

CNBC menekankan formalitas pernyataan dan ungkapan syukur Israel kepada Trump , sementara AP dan Guardian mengingatkan gencatan ini sangat rapuh dan bisa pecah kapan pun.

Trump menegaskan status AS sebagai mediator sekaligus kekuatan militer utama.

Publik pun menyebut ini “Peace Through Strength”, citra klasik AS yang kembali garang.

Harga minyak global turun setelah gencatan diumumkan, tapi ketidakpastian masih tinggi .

Baca Juga: Cara Cek Penerima BSU 2025 dan Syarat Lengkap Penerima Bantuan Subsidi Upah dari BPJS

Meskipun gencatan digaung, Iran tetap menolak klaim senjata nuklir dan meninggalkan IAEA, meningkatkan kekhawatiran akan konflik berulang.

Pembaca diajak menyelami momen krusial saat dunia seperti menarik napas panjang sejenak – Israel puas, Trump angkat senjata dan diplomasi, sementara Iran menanti dengan ketidakpastian.***