Israel Sepakat Gencatan Senjata, Klaim ‘Puas’ Bombardir Iran: Benarkah Semua Target Telah Dihantam?

Purwakarta Online - Sejak 13 Juni 2025, ketegangan meletup saat Israel melancarkan operasi udara masif terhadap situs nuklir & militer Iran.

Akibatnya, lebih dari 610 korban Iran dan 28 korban di Israel dilaporkan.

Pemerintah AS di bawah Presiden Trump akhirnya turun tangan dengan mengumumkan gencatan senjata pada 23 Juni.

Dalam pernyataan resmi, Israel menyatakan kekecewaan mereka telah tercapai “Israel telah mencapai semua tujuan Operation Rising Lion… menghilangkan ancaman eksistensial nuklir dan rudal balistik” – Novi Christiastuti.

Baca Juga: Cara Cek Status Penerima BSU 2025 dari BPJS Ketenagakerjaan, Jangan Sampai Ketinggalan!

Netanyahu menegaskan bahwa pemerintah “sangat puas” dengan hasil serangan, hingga akhirnya menyetujui gencatan senjata sambil menegaskan siap merespons jika terjadi pelanggaran.

Trump menegaskan bahwa Israel dan Iran telah setuju pada “ceasefire lengkap dan total”.

Namun, laporan intelijen AS menyatakan kerusakan nuklir Iran hanya mundur beberapa bulan, bukan hancur total seperti klaim Trump.

Israel mengklaim terjadi pelanggaran saat Iran menembakkan rudal.

Baca Juga: Its Anggi Viral di TikTok dan Doodstream, Link Video Jadi Rebutan di Telegram

Meski begitu, Iran sangat membantah terhadap tuduhan tersebut.

Asal-usul gencatan senjata: lewat diplomasi Qatar dan negosiasi rahasia yang didorong Trump.

Bayangkan warga Teheran yang melihat langit malam diterangi sirine, lalu malamnya muncul suasana haru saat mendengar “12‑Day War” usai.

Sementara di Tel Aviv, semangat nasional melonjak — namun di baliknya tetap ada ketakutan akan lonjakan eskalasi mendadak.