PURWAKARTA ONLINE - Rabu, 5 Maret 2025, menjadi hari yang istimewa bagi umat Katolik di seluruh dunia.
Hari ini dikenal sebagai Rabu Abu, yang menandai dimulainya Masa Prapaskah—periode 40 hari penuh perenungan, pertobatan, dan persiapan spiritual menuju perayaan kebangkitan Yesus Kristus pada Paskah.
Rabu Abu jatuh tepat 40 hari sebelum Paskah (tidak termasuk hari Minggu) dan menjadi momen sakral untuk merenungkan perjalanan iman.
Salah satu ritual khas Rabu Abu adalah pemberian abu di dahi umat Katolik.
Baca Juga: Filosofi di Balik Tahi Lalat Segitiga, Warisan Spiritual Keturunan Prabu Siliwangi
Abu ini berasal dari pembakaran daun palma yang digunakan pada Minggu Palma tahun sebelumnya.
Saat misa, Romo atau prodiakon akan membubuhkan abu di dahi umat dengan membentuk tanda salib.
Ritual ini bukan sekadar tradisi, melainkan memiliki makna mendalam.
“Abu menjadi simbol pertobatan dan pengakuan akan kerapuhan manusia,” jelas Romo RD Giovany Aditya Leo Arum dalam akun YouTube OMK Santo Gregorius Agung - Oeleta.
Baca Juga: Geely Siap Produksi Lokal di Purwakarta, Harga Mobil Listrik Semakin Terjangkau
Ia menambahkan, dalam Kitab Suci, abu sering dikaitkan dengan penyesalan dan pertobatan.
Misalnya, dalam Kitab Kejadian, manusia digambarkan berasal dari abu dan akan kembali menjadi abu.
Ini mengingatkan umat akan kefanaan hidup dan pentingnya mengarahkan hati kepada Tuhan.
Namun, pemberian abu kerap menimbulkan pertanyaan, haruskah abu di dahi dipertahankan atau dihapus?
Artikel Terkait
Tahi Lalat Segitiga, Simbol Keturunan Prabu Siliwangi yang Penuh Makna
Misteri Tahi Lalat Segitiga, Tanda Keturunan Prabu Siliwangi yang Sarat Makna
Mengenal Syairan Abah Cipulus, Renungan Spiritual di Akhir Zaman
Samsung Galaxy A36 5G, Smartphone Kelas Menengah dengan Fitur AI Terdepan
Ciri Keturunan Sunan Gunung Jati, Tiga Tahi Lalat Segitiga dan Filosofi Tri Tangtu Sunda Buana
Warisan Spiritual Prabu Siliwangi, Falsafah Tri Tangtu Sunda Buana dan Ciri Fisik Keturunannya
Solusi Cerdas Gubernur Jabar, Rumah Panggung untuk Warga Karawang yang Langganan Banjir
Om Zein Sat-set Cegah Banjir: Sekarang Rp2 Juta, Kalau Mampet Bisa Rp200 juta!
Banjir Bekasi Capai 3 Meter, Warga Dievakuasi dengan Perahu Karet
Hujan Deras dan Kiriman Air, Menjadi Penyebab Bekasi Terendam Banjir