Filosofi di Balik Tahi Lalat Segitiga, Warisan Spiritual Keturunan Prabu Siliwangi

photo author
- Rabu, 5 Maret 2025 | 17:00 WIB
Tahi lalat segitiga pada keturunan Prabu Siliwangi dan Sunan Gunung Jati bukan sekadar tanda fisik. (Babat Tanah Djawa)
Tahi lalat segitiga pada keturunan Prabu Siliwangi dan Sunan Gunung Jati bukan sekadar tanda fisik. (Babat Tanah Djawa)

PURWAKARTA ONLINE - Tahi lalat segitiga menjadi salah satu ciri fisik yang melekat pada keturunan Prabu Siliwangi dan Sunan Gunung Jati.

Namun, tahi lalat ini bukan sekadar tanda biasa.

Di baliknya, tersimpan filosofi mendalam yang berkaitan dengan ajaran leluhur dan tanggung jawab spiritual.

Prabu Siliwangi, raja besar Kerajaan Pajajaran, dikenal sebagai sosok yang memiliki banyak keturunan.

Baca Juga: BYD Sealion 7 Jadi Primadona di IIMS 2025, Catat Rekor Penjualan Mencengangkan!

Salah satu keturunannya yang terkenal adalah Sunan Gunung Jati, seorang ulama besar penyebar agama Islam di Jawa Barat.

Keturunan dari kedua tokoh ini diyakini memiliki ciri-ciri fisik khusus, salah satunya adalah tiga tahi lalat yang membentuk segitiga.

Tahi lalat segitiga ini diyakini sebagai simbol dari Tri Tangtu Sunda Buana, sebuah falsafah hidup yang dianut pada masa Prabu Siliwangi.

Tri Tangtu Sunda Buana terdiri dari tiga prinsip utama yaitu Rama, Resi, dan Ratu.

Baca Juga: Tabel Angsuran KUR BRI 2025, Solusi Modal Usaha dengan Cicilan Ringan untuk UMKM

Rama melambangkan pemimpin yang membimbing dan melayani rakyat, Resi melambangkan pendidik yang mengarahkan rakyat menuju Tuhan, dan Ratu melambangkan pemimpin yang membuat kebijakan untuk kesejahteraan rakyat.

Bagi keturunan Prabu Siliwangi, tahi lalat segitiga menjadi pengingat untuk selalu memegang teguh tiga prinsip tersebut.

Tanda ini juga dianggap sebagai penanda bahwa mereka memiliki tanggung jawab besar untuk melanjutkan warisan leluhur, baik dalam hal budaya maupun spiritual.

Selain tahi lalat segitiga, keturunan Sunan Gunung Jati juga memiliki ciri khusus lainnya, yaitu garis lurus pada kuku tangan atau kaki.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X