Nusron menegaskan bahwa sertifikat tersebut batal demi hukum.
Biaya Pilkades Tinggi di Pulau Jawa
Ahmad Yani juga menyoroti tingginya biaya pemilihan kepala desa, khususnya di Pulau Jawa.
Baca Juga: Xiaomi Redmi Note 14 Pro Plus 5G, Kekurangan dan Kelebihan Serta Spesifikasi dan Harganya
Ia mengaitkan fenomena ini dengan banyaknya kepala desa yang kemudian terlibat dalam praktik yang merugikan masyarakat demi kepentingan pengembang.
“Tak heran jika banyak kades yang rela mengorbankan integritas demi membayar biaya tinggi saat Pilkades,” tambah Ahmad Yani.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan terhadap kepala desa agar tidak menyalahgunakan wewenang.
Baca Juga: Eks Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Terjerat Dugaan Gratifikasi Mobil Mewah
Polemik ini juga membuka mata publik terhadap praktik-praktik tidak sehat yang merugikan masyarakat.***
Artikel Terkait
Misteri Pagar Laut Tangerang dan Jaringan Korporasi Aguan, Begini Fakta Mengejutkan di Balik Polemik Panas
13 Aturan Dilanggar dalam Kasus Pagar Laut Tangerang, PBHI Desak Penindakan Tegas
Muhammadiyah Bongkar 7 Dalang di Balik Pagar Laut Tangerang!
Misteri Pagar Laut Tangerang: Klaim Swadaya dan Langkah Tegas Kementerian, KKP turun tangan menyegel tanpa izin resmi!
Kontroversi pagar laut di Tangerang melibatkan klaim warga hingga perusahaan besar, KKP Menyegel Tanpa Izin Resmi!
Kasus Misteri Pagar Laut di Tangerang: Mengupas Habis Siapa di Balik Proyek Kontroversial Ini? Ternyata Begini!
Kasus Misteri Pagar Laut di Tangerang: Siapa Dalang di Balik Pemagaran Tanpa Izin? Kupas disini!
Kades Kohod Arsin Dikuliti Netizen, Proyek Pagar Laut Datang Kades Tiba-tiba Jadi Miliarder
Nusron Wahid Vs Arsin Debat Panas Soal Pagar Laut, Kades Kohod Ngeyel Dulunya Daratan Lalu Hilang Karena Abrasi
Kontroversi Proyek Pagar Laut, Kades Kohod dan Dugaan Privatisasi Laut