Perang Saudara di Myanmar: Serangan Udara Militer Tewaskan 15 Warga Sipil, Pasar Dibombardir

photo author
- Selasa, 14 Januari 2025 | 23:15 WIB

PURWAKARTA ONLINE - Perang saudara di Myanmar semakin memanas dengan serangan udara yang menewaskan sedikitnya 15 warga sipil dan melukai 10 lainnya.

Serangan yang terjadi pada Sabtu, 13 Januari 2025, dilakukan oleh jet tempur militer Myanmar yang membombardir sebuah pasar di daerah pertambangan emas di Negara Bagian Kachin, Myanmar utara.

Serangan Mematikan di Kachin

Menurut laporan yang diterima, serangan udara terjadi sekitar pukul 11:00 waktu setempat dan menyasar pasar yang terletak di wilayah Kotapraja Tanaing, yang dikenal dengan tambang batu giok dan sumber daya alam lainnya.

Baca Juga: Dua Pegawai Rutan Palangka Raya Terancam Dipecat karena Kasus Narkoba

Pasar ini adalah pusat ekonomi lokal yang ramai, dan banyak warga sipil, termasuk penambang emas dan pedagang lokal, menjadi korban.

Kolonel Naw Bu, juru bicara dari Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA), kelompok pemberontak yang telah berjuang melawan junta militer Myanmar selama beberapa dekade, mengonfirmasi bahwa seluruh korban tewas adalah warga sipil.

Selain itu, beberapa warga lainnya dilaporkan terluka parah. "Kami sedang menghadapi situasi yang sangat buruk, dengan banyak puing-puing dan korban tak berdosa," ungkapnya.

Kachin: Sumber Daya Alam dan Pertempuran Sengit

Negara Bagian Kachin, yang terletak di utara Myanmar, merupakan wilayah kaya sumber daya alam, termasuk batu giok dan tanah langka yang diekspor ke China.

Baca Juga: Viral! Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein Tolak Mobil Dinas Baru, Pilih Fokus Infrastruktur

Wilayah ini juga menjadi pusat pertempuran sengit antara KIA dan militer Myanmar pasca kudeta pada 2021.

Junta militer Myanmar telah menuduh KIA mempersenjatai dan melatih Pasukan Pertahanan Rakyat, yang baru terbentuk sebagai kelompok yang melawan kekuasaan militer.

KIA sendiri memiliki sekitar 7.000 pejuang dan bertujuan untuk mendapatkan otonomi yang lebih besar serta kendali atas sumber daya alam di wilayah ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reza Ainudin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X