PURWAKARTA ONLINE - China sedang menghadapi lonjakan kasus Human Metapneumovirus (HMPV), sebuah virus pernapasan yang menyebabkan gejala mirip flu berat, seperti demam, batuk berdahak, dan sesak napas.
Virus ini menyebar dengan cepat, membuat rumah sakit kewalahan menangani pasien.
HMPV diketahui rentan menyerang anak-anak dan lansia, kelompok yang paling berisiko mengalami komplikasi serius, seperti bronkitis hingga pneumonia.
Dr. Nurmila, Sp.PD, M.Kes, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar, menjelaskan bahwa HMPV memiliki mekanisme penularan seperti flu biasa, melalui percikan pernapasan, kontak langsung, atau benda yang terkontaminasi.
Baca Juga: Manfaat Teh Chamomile untuk Kesehatan: Solusi Alami untuk Berbagai Masalah Kesehatan
Virus ini dapat bertahan hingga seminggu sebelum menunjukkan gejala, seperti batuk kering, hidung tersumbat, mengi (suara napas seperti siulan), hingga ruam kulit.
"Virus ini berpotensi menyebar ke negara lain, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan," ujar Dr. Nurmila.
Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan tangan, menggunakan masker, serta menerapkan etika batuk untuk mencegah penularan.
Meski HMPV pertama kali diidentifikasi di Belanda pada 2001, penelitian mengungkap bahwa virus ini telah lama beredar tanpa dikenali.
Baca Juga: Partai Buruh Siap Tembus Pemilu 2029 Tanpa Koalisi Besar
Hingga kini, belum ada vaksin atau obat antivirus khusus untuk HMPV, sehingga pencegahan menjadi langkah terbaik.
Kementerian Kesehatan (KKM) mengingatkan masyarakat untuk menghindari tempat ramai dan menjaga kesehatan, terutama jika bepergian ke negara berisiko tinggi seperti China.
"Infeksi saluran pernapasan seperti HMPV akan terus ada di masyarakat. Kita perlu waspada tanpa panik," pungkas Dr. Nurmila.
Baca Juga: UMK Purwakarta 2025 Naik 6,5%, Pekerja Soroti Ketimpangan dengan Karawang
Artikel Terkait
Alvin Lim Wafat, Perjalanan Karier dan Warisan Sang Advokat
KPK Sita Uang Rp62 Miliar Terkait Dugaan Korupsi Proyek PT PP: Apa yang Terjadi?
Rahasia Dua Pramugari Selamat dari Tragedi Jeju Air: Kenapa Tempat Duduk di Belakang Pesawat Bisa Menyelamatkan Nyawa?
Harga BBM Terbaru Januari 2025: Kenaikan Harga di SPBU Indonesia, Apa Dampaknya?
Budi Arie Setiadi Lantik 14 Pejabat Baru di Kementerian Koperasi untuk Optimalkan Kinerja Koperasi Indonesia
Terungkap! Manipulasi Data Pendidikan di Indramayu: Fakta Mengejutkan yang Membuat Kementerian Tertipu
PSSI Panggil Tiga Pemain PERSIB Putri untuk Pemusatan Latihan Timnas Wanita Indonesia
Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 97 Purwakarta, Sopir Truk Diduga Tak Kuat Menanjak
Apple Rilis AirPods 4 Edisi Tahun Ular, Sambut Imlek 2025
Jadwal Lengkap PLN Mobile Proliga 2025!