PURWAKARTA ONLINE, Jakarta – Rencana pelaksanaan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU) yang diusulkan oleh Presidium Penyelamat NU menimbulkan kontroversi besar di kalangan pengurus dan anggota NU.
Saifullah Yusuf, yang lebih dikenal sebagai Gus Ipul dan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menyatakan penyesalannya terhadap rencana tersebut, menyebut bahwa NU adalah organisasi yang sangat keramat dan tidak seharusnya diganggu dengan MLB.
Gus Ipul menyampaikan ketidaksetujuannya dengan tegas saat konferensi pers di Kemensos, Jakarta Pusat.
Menurutnya, NU adalah wadah yang didirikan oleh para kiai, tokoh-tokoh agama yang memiliki hubungan khusus dengan Tuhan.
Baca Juga: Guru Gembul Beberkan Akar Polemik Nasab Habib Ba'alawi di Hadapan Rabithah Alawiyah!
Oleh karena itu, dia berpendapat bahwa MLB merupakan langkah yang tidak hanya tidak sesuai dengan sejarah NU, tetapi juga akan sia-sia.
"Saya sebenarnya menyesalkan aja, tiap orang boleh punya ide, tapi NU ini keramat, yang didirikan oleh kekasih-kekasih Allah. Jadi tidak ada sejarahnya NU itu MLB tandingan," ungkap Gus Ipul, menegaskan bahwa NU memiliki mekanisme tersendiri untuk menangani berbagai persoalan internal tanpa harus resort ke MLB.
Gus Ipul juga menekankan bahwa upaya untuk mengadakan MLB tidak akan berhasil, mengingat para penggagas MLB tidak memiliki hak suara di organisasi NU.
"Biasanya pikiran-pikiran seperti itu sulit terwujud. Untuk apa? Atas dasar alasan apa? Kalau memang mau ganti itu ada mekanismenya di NU, di NU itu sudah ada mekanismenya, saya rasa sia-sia lah, dan tak akan dapat dukungan," lanjut Gus Ipul.
Baca Juga: Cara Guru Gembul Hentikan Polemik Nasab Habib Ba'alawi
Kontroversi MLB dan Klaim Dukungan
Sebelumnya, Presidium Penyelamat NU mengklaim bahwa rencana MLB telah mendapatkan dukungan dari lebih dari 300 PCNU dan PWNU se-Indonesia.
Koordinator Presidium, KH Abdussalam Shohib (Gus Salam), bahkan membuka jalur aduan (hotline) untuk mendengarkan keluhan dari warga dan pengurus NU yang merasa dirugikan oleh kebijakan PBNU saat ini.
"Kami meyakini mayoritas warga dan pengurus NU sebenarnya ingin mengadukan pelanggaran dan kritik atas tindakan penyalahgunaan institusi PBNU," ujar Gus Salam dalam keterangannya.
Artikel Terkait
Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purwakarta Masa Khidmat 2024-2029
Jelang Pilkada 2024 Golkar Sambangi Nahdlatul Ulama, Budi Sopani Muplih: Sinergitas Demi Kemaslahatan Purwakarta!
Daftar Habib di Jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
Kedatangan Ketua NU Purwakarta, Ajengan Anwar Nasihin, Disambut Hangat oleh 5000 Santri Nahdlatul Wathan di Lombok
KH. Ahmad Anwar Nasihin Pererat Persaudaraan dan Kerjasama Ekonomi di Ponpes Yanmu Nahdlatul Wathan Lombok
25 Juli: Mengenang Wafatnya Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari, Pendiri Nahdlatul Ulama
Rahmat Saleh Wafat, Ketua ISNU Purwakarta Berduka: Kader Teladan Nahdlatul Ulama dari Sukasari!
Konferwil GP Ansor Jabar 2024: Siapa yang Akan Memimpin Organisasi Pemuda Nahdlatul Ulama di Masa Depan?
Pendaftaran Diklatsar Banser Purwakarta 2024: Jadi Bagian dari GP Ansor dan Nahdlatul Ulama, Daftar Sekarang!
NU Runtuh? Panitia MLB Nahdlatul Ulama Sudah Dibentuk!