KH Imaduddin: Seminar Internasional UIN Walisongo Dibatalkan karena Tekanan Rabithah Alawiyah, Ini Alasannya!

Ia merujuk pada bagaimana nasab tersebut dicangkokkan atau diokulasi ke seorang ulama dari abad ke-7 bernama Abul Jadid, namun tanpa ada bukti historis yang mendukung klaim tersebut.

Lebih lanjut, KH Imaduddin juga menyebutkan adanya tes DNA dari 180 sampel keluarga Ba'alawi yang menunjukkan bahwa mereka bukanlah keturunan Nabi Muhammad SAW.

Hasil tes DNA ini menyatakan bahwa mereka memiliki haplogrup G, yang tidak sesuai dengan haplogrup J1 yang umum pada keturunan Nabi.

Batalnya seminar internasional tentang Nasab Ba'alawi di UIN Walisongo Semarang membuka banyak spekulasi mengenai pengaruh-pengaruh eksternal dalam dunia akademis.

Baca Juga: PAFI Boven Digoel, Dedikasi Ahli Farmasi dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Papua

Pernyataan KH Imaduddin Utsman menambah lapisan baru dalam kontroversi ini, terutama terkait intervensi dari Rabithah Alawiyah yang berupaya mengontrol narasi diskusi.

KH Imaduddin tetap teguh pada pendiriannya bahwa nasab Ba'alawi tidak dapat dibuktikan keabsahannya, dan ia berharap suatu hari nanti diskusi terbuka tentang hal ini dapat dilakukan tanpa tekanan dari pihak manapun.

Diskursus mengenai nasab ini masih jauh dari kata selesai, dan masyarakat Indonesia, serta dunia, akan terus mengikuti perkembangan selanjutnya.***