Menurut Misyal, ditemukan dua jenis obat di kamar korban: roculax yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan obat lain untuk melemaskan tubuh.
"Obat yang ditemukan masih utuh, artinya korban lebih banyak menggunakan obat penghilang rasa sakit," ungkap Misyal.
Keterangan ini mengarahkan pada dugaan bahwa kematian mungkin bukan karena bunuh diri, melainkan akibat kondisi medis atau perundungan yang dialaminya.
Baca Juga: Anom Widiyantoro, Rela Lepas Jabatan BUMN Demi Maju di Pilkada Pemalang 2024
Tuntutan Keluarga
Keluarga korban, didampingi pengacara Misyal Ahmad, mendesak Kepala Program Studi PPDS Anestesiologi FK Undip dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk bertanggung jawab.
Mereka menilai sistem pendidikan kedokteran di Indonesia bobrok, dengan budaya perundungan yang melanggeng.
"Sistem ini membuat dokter-dokter muda menghadapi tekanan yang tidak manusiawi. Ini bukan hanya masalah di Undip, tetapi fenomena gunung es di banyak institusi," tegas Misyal.
Tanggapan Pihak Universitas
Undip menyatakan sikap terbuka terhadap penyelidikan dan mendorong semua pihak untuk memberikan keterangan.
Juru bicara Undip, Sugeng Ibrahim, menegaskan bahwa perbedaan istilah antara 'pemalakan' dan 'iuran' perlu diluruskan.
Undip juga mengklaim bahwa pengumpulan uang iuran yang disebutkan tidak melanggar aturan.
Baca Juga: Ivan Dicksan Yakin Menang Pilkada Tasikmalaya 2024, Targetkan 40% Suara dan Satukan Relawan!
Reformasi Pendidikan Dokter Spesialis
Kasus kematian dokter Aulia Risma Lestari menyoroti perlunya reformasi sistem pendidikan kedokteran di Indonesia.
Artikel Terkait
Diduga Bully Dokter Aulia Risma Lestari, dr Prathita Amanda Aryani: Please Nggak Usah Ikut Berpendapat Orang-orang yang Tidak Langsung Terlibat!
Keluarga Dokter Aulia Risma Berduka, Ayah Meninggal Dunia Setelah Kematian Tragis Putrinya
Bapak Dokter Aulia Risma Meninggal Dunia Setelah Kepergian Putrinya
Pihak Kampus Bantah Adanya Perundungan Terkait Meninggalnya Dokter Aulia
Tragedi Sadis Terhadap Keluarga Dokter Aulia: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Mengonfirmasi Meninggalnya Ayah dari Korban Dugaan Bullying
Dokter Aulia (PPDS) Mati Tragis, Sungguh Ironis Sang Ayah Menyusul!
Kronologi Kematian Dokter Aulia Akibat Bullying: Indikasi Perundungan Muncul dari Buku Harian
Tragis! Kematian Dokter Aulia Akibat Bullying: Perjalanan Hidup yang Berakhir Tragis di Kos Semarang
Tragis! Kematian Dokter Aulia Akibat Bullying: Bukti Baru Lewat Rekaman
Memilukan Semua Orang, Pesan Dokter Aulia Risma untuk Sang Ayah: "Sakit, Pah"