Dokter Aulia (PPDS) Mati Tragis, Sungguh Ironis Sang Ayah Menyusul!

photo author
- Kamis, 29 Agustus 2024 | 08:27 WIB
Keluarga Dokter Aulia Risma Lestari, ayah korban menangis di pemakaman sang anak, jatuh sakit dilarikan ke ICU (Ist)
Keluarga Dokter Aulia Risma Lestari, ayah korban menangis di pemakaman sang anak, jatuh sakit dilarikan ke ICU (Ist)

PURWAKARTA ONLINE - Kisah tragis menyelimuti perjalanan hidup seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip).

Dr. Aulia Risma Lestari, yang diduga mengakhiri hidupnya karena tekanan dan perundungan selama menjalani pendidikan spesialis.

Peristiwa ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga, yang puncaknya ditandai dengan meninggalnya sang ayah, Fakhruri, hanya dua minggu setelah kematian putri tercintanya.

Aulia, mahasiswi yang dikenal berprestasi ini, ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di daerah Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang, pada 12 Agustus 2024.

Baca Juga: Diduga Bully Dokter Aulia Risma Lestari, dr Prathita Amanda Aryani: Please Nggak Usah Ikut Berpendapat Orang-orang yang Tidak Langsung Terlibat!

Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa ia meninggal dunia akibat overdosis obat Roculax, sebuah jenis obat anestesi yang hanya bisa diakses oleh dokter anestesi atau mahasiswa spesialis di bidang tersebut.

Kepergian Aulia bukan sekadar peristiwa bunuh diri biasa. Dalam rekaman suara yang viral di media sosial, Aulia mengungkapkan rasa sakit fisik dan psikis yang dialaminya selama menjalani program PPDS.

Suara lirihnya menceritakan betapa program pendidikan ini menjadi siksaan bagi dirinya, dengan dugaan kuat adanya perundungan oleh dokter senior di RSUP Dr. Kariadi, Semarang.

Rasa sakit itu semakin nyata saat Aulia mengeluh kepada ayahnya mengenai kondisi tubuhnya yang semakin lemah, terutama pada bagian punggung.

Baca Juga: Keluarga Dokter Aulia Risma Berduka, Ayah Meninggal Dunia Setelah Kematian Tragis Putrinya

Meninggalnya Aulia menjadi pukulan telak bagi sang ayah, Fakhruri. Kesehatannya yang semula sudah menurun semakin memburuk setelah kabar duka tersebut.

Ia sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, setelah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengunjungi kediaman keluarga Aulia di Tegal dan menyarankan agar Fakhruri dirujuk ke sana.

Sayangnya, pada dini hari Selasa, 27 Agustus 2024, Fakhruri menghembuskan napas terakhirnya.

Kematian Fakhruri menambah deretan kesedihan keluarga besar Aulia. Keluarga dan sejumlah pihak terus meyakini bahwa perundungan menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan Aulia memilih jalan pintas tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X