Mahar Emas Palsu Anak Camat di Purwakarta, Kisah Tragis di Balik Pernikahan yang Berujung Cerai

Sang suami, Agung, dan ibu mertuanya berusaha meyakinkan bahwa emas tersebut asli, bahkan dengan mengatakan bahwa itu adalah emas muda.

Namun, setelah pemeriksaan lebih lanjut, kebenaran terungkap: emas itu palsu.

Baca Juga: Daftar UM-PTKIN 2024, Kesempatan Kuliah Berbasis Keagamaan! Pendaftaran Online Sekarang!

Sang suami diminta untuk mengganti emas palsu tersebut, namun hal ini tidak berhasil mengembalikan kerugian yang telah terjadi.

Konsekuensi Berujung Cerai

Mahar palsu tidak hanya menjadi masalah finansial bagi Syifa, namun juga membawa konsekuensi serius pada kehidupan pernikahannya.

Pertengkaran yang tak kunjung reda, ancaman, bahkan tindakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) menghantui pernikahan mereka.

Syifa akhirnya memutuskan untuk mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya.

Baca Juga: Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi

Namun, alasan utama perpisahan bukan hanya karena mahar palsu, melainkan juga karena kondisi rumah tangga yang tidak sehat.

KDRT yang dialaminya membuatnya harus meninggalkan rumah, bahkan tanpa membawa anaknya.

Kembali pada Keutamaan

Meskipun dihadapkan pada pertanyaan tentang kembali pada suami demi anak, Syifa dengan tegas menolaknya.

Baginya, keutamaan adalah keselamatan dirinya sendiri dan kesehatan mentalnya.

Baca Juga: Skandal Korupsi Gus Muhdlor, Bupati Sidoarjo Tersangka Insentif Pajak