Guru Gembul: Pendidikan Islam Terbuai Romantisme Kejayaan Masa Lalu

Purwakarta Online - Pendidikan Islam, sebagaimana yang diuraikan oleh Guru Gembul dalam video yang diunggah di kanal YouTube pada tanggal 17 Januari 2021, nampaknya terperangkap dalam romantisme masa lalu yang membuai keberlanjutan dan kemajuan.

Dalam eksposenya, Guru Gembul mengungkapkan perbedaan pendekatan antara sekolah-sekolah Islam dan Kristen yang pada akhirnya menciptakan disparitas kualitas.

Sebuah aspek yang menonjol dari perbedaan tersebut adalah pandangan sekolah-sekolah Kristen yang menekankan pada pencerahan kehidupan bangsa.

Mereka membangun fondasi pendidikan dengan matang, memiliki rencana keuangan yang kuat, dan menyusun strategi bisnis yang mendukung keberlanjutan.

Baca Juga: Perbedaan Mendasar Antara Sekolah Islam dan Sekolah Kristen: Opini Guru Gembul

Dalam pandangan mereka, pendidikan bukan hanya sarana mencerdaskan, tetapi juga investasi bagi masa depan.

Di sisi lain, Guru Gembul menyampaikan kritik terhadap pendekatan sekolah-sekolah Islam yang terkadang terpaku pada romantisme masa lalu.

Mereka terjebak dalam doktrin dan wacana-wacana yang tidak selalu terkait dengan kebutuhan zaman.

Guru Gembul memberikan contoh ketidakseimbangan antara mengajarkan kebersihan tubuh dalam agama Islam namun tidak diimplementasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, seperti kebersihan kelas yang kurang diperhatikan.

Baca Juga: Suara Komeng Gila-gilaan: Mengejutkan dengan 1 Juta Lebih Suara di DPD Jawa Barat

Guru Gembul. (Youtube Guru Gembul)

Lebih lanjut, Guru Gembul menyoroti kurangnya antisipasi terhadap perkembangan masa depan di dalam pendidikan Islam.

Dia membahas bagaimana sekolah-sekolah Kristen mempersiapkan siswanya untuk bersaing di era teknologi, sementara sekolah Islam terlalu terpaku pada pengajaran sejarah dan romantisme masa lalu tanpa mengantisipasi perkembangan zaman.

Guru Gembul memberikan contoh bagaimana peradaban Islam pada masa lalu menciptakan kemajuan signifikan di berbagai bidang, seperti ilmu kedokteran dan seni.