Elon Musk Menyetujui Rencana PM Israel Benjamin Netanyahu untuk Menghancurkan Hamas: Misi Damai atau Kontroversi Terbaru?

PurwakartaOnline.com - Pada kunjungannya ke Israel, Elon Musk menyatakan dukungannya terhadap rencana Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk menghancurkan Hamas.

Pernyataan ini muncul setelah Musk dituduh antisemit.

Saat ini, konflik antara Israel dan Hamas menyebabkan lebih dari 13 ribu korban, mayoritas anak-anak dan wanita.

Presiden Israel, Isaac Herzog, menekankan peran penting Musk dalam mencegah antisemitisme, yang dituduh dipromosikan olehnya dan platform media sosialnya, X (dulu Twitter).

Herzog mengkritik dampak negatif media sosial terkait isu ini.

Musk, bersama PM Netanyahu, mengunjungi area yang menjadi sasaran serangan Hamas, termasuk Kfar Aza.

Baca Juga: Polisi Periksa Buruh Peserta Aksi Unjuk Rasa: Tim LBH FSPMI dan Garda Metal berupaya mediasi!

Dalam percakapan yang disiarkan langsung di X, Musk setuju bahwa menghancurkan Hamas adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian dan keamanan.

"Pertama-tama Anda harus menyingkirkan rezim beracun seperti yang Anda (AS) lakukan di Jerman, seperti yang Anda lakukan di Jepang. Ya, dalam Perang Dunia Kedua," kata Netanyahu.

Musk menanggapi, "Tidak ada pilihan. Tidak ada pilihan," menunjukkan dukungannya pada pandangan Netanyahu.

Selain itu, dicapai kesepakatan mengenai layanan internet satelit Musk, Starlink, yang hanya dapat digunakan di Israel dan Gaza dengan persetujuan pemerintah Israel.

Kunjungan ini juga terjadi setelah iklan di X diberhentikan oleh beberapa perusahaan besar, termasuk Apple dan Disney, setelah adanya penyelidikan terkait iklan yang muncul di sebelah postingan pro-Nazi.

Musk juga dikritik karena kontroversi terkait komentarnya di X yang dianggap mengandung kiasan antisemit.

Baca Juga: Kebiadaban Herdis Permana: Mau enaknya saja, Pacar Hamil Malah dibunuh