Baca Juga: Duel Tinju Seru: Raffi Ahmad Tantang Ariel Noah, Siapakah yang Akan Menang?
Pelaku menggunakan modus operandi dengan memberikan iming-iming permen dan uang kepada para korban.
AW seringkali berkeliling kampung mencari anak perempuan yang sedang lengah atau lepas dari pengawasan orang tua mereka.
Beberapa korban bahkan dicabuli di dalam rumah mereka sendiri saat situasi rumah sedang sepi.
"Di Karawang sementara sudah lima orang tua yang melapor. Semuanya merupakan tetangga pelaku," tambah AKBP Wirdhanto.
Baca Juga: Tragedi Kecelakaan Kereta Api di Lumajang: 6 Saksi Diperiksa, Pengemudi Elf Masih Stabil
Kejadian ini menunjukkan pentingnya peran orang tua dan masyarakat dalam melibatkan diri dalam perlindungan anak-anak dari ancaman serius seperti kasus pencabulan.
Semua pihak diharapkan dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan terhindar dari kejahatan seksual terhadap anak-anak.***
Artikel Terkait
Tragedi Keracunan Massal Guncang Kampung Cikubang, Pusakamulya, Purwakarta
Tragedi Keracunan Massal di Purwakarta: 250 Nasi Kotak Dibagikan Usai Shalat Jumat, Ratusan Warga Dilarikan Puskesmas, Rumah Sakit dan Klinik
Biaya Pengobatan Korban Keracunan Massal di Desa Pusakamulya Purwakarta Ditanggung Pemerintah: Ratusan Warga Dirawat di Lokasi Berbeda
Kronologi Keracunan Massal Guncang Desa Pusakamulya, Purwakarta
Tragedi Jumat Berkah: Keracunan Massal di Desa Pusakamulya Purwakarta
Ariel Noah vs Raffi Ahmad: Duel Tinju Seru di Ring Desember 2023
Duel Tinju Seru: Raffi Ahmad Tantang Ariel Noah, Siapakah yang Akan Menang?
Tragedi Kecelakaan Kereta Api di Lumajang: 6 Saksi Diperiksa, Pengemudi Elf Masih Stabil
Tragedi Tertabrak Kereta Api: Misteri Elf di Lumajang yang Masih Diselidiki Polisi
Tragedi Bayi 1,5 KG Meninggal Akibat Konten Pemotretan yang Kontroversial