Baca Juga: Link nonton film 365 days 2, Sub Indo: Bukan di Indo XXI, Drakorindo, Rebahin
Namun yang menyukainya adalah para malaikat dan Nabi Saw. Nabi Saw bersabda:
“Aku diberikan kecenderungan menyukai wewangian dan istri, serta salat sebagai pelipur laraku”. (HR. al-Nasa’i, kualitas hasan).
Para malaikat akan menghadiri tempat-tempat yang harum dan dipenuhi oleh zikir.
Ini berbeda dengan syetan dan jin kafir yang menyenangi tempat-tempat kotor dan bau.
Oleh karena itu, Nabi Saw mengajarkan agar seseorang membaca doa khusus ketika masuk ke toilet.
“Ya Allah aku berlindung dari khubuts (syetan jantan) dan khaba’its (syetan betina)”.
Nabi Saw menyebut khubuts dan khaba’its sebagai nama lain dari syetan.
Dua kata ini pada dasarnya berarti “kotoran dan bau”.
Berdasarkan hal tersebut, tidak mungkin syetan dan jin kafir menyukai tempat yang dipenuhi wewengian, termasuk kemenyan.
Namun demikian, kita harus mengakui bahwa praktik pembakaran kemenyan belakangan ini memang sering dikaitkan dengan mistis, perdukunan, dan kebatinan.
Baca Juga: 102 Daftar Pinjaman Online Fintech berizin resmi OJK 2022
Namun tidak seharusnya kita menutup mata, bahwa panggunaan kemenyan juga masih dilestarikan di banyak wilayah di indonesia.
Menariknya,sebagian mereka telah menggunakan bahan yang berbeda sehingga tidak terkesan “mistis”.
Ini seiring dengan produk parfum alami seperti kasturi (misk) dan za‘faran yang banyak diimpor ke dalam negeri.
Artikel Terkait
Ova Emilia, fans Gus Baha ini terpilih jadi Rektor UGM periode 2022-2025!
Buya Yahya kritik Ustaz Yusuf Mansur yang pamer dan ngaku semobil dengan Rasulullah!
Buya Syafi'i Ma'arif Wafat!
Buya Syafii Maarif Wafat, Presiden Jokowi langsung meluncur!
Gus Baha ungkap rahasia amalan mustajab selain tahajud!
Kisah cinta Buya Arrazy Hasyim, pertemuan dengan istri Beliau
Anak Buya Arrazy meninggal dunia tertembak Senjata api Polisi