NU Online mencatat, posisi Rais dalam Syuriyah merupakan bagian dari pimpinan tertinggi NU, yang bertugas membina dan mengawasi pelaksanaan keputusan organisasi.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Unggul di Survei, Dedi Mulyadi Melesat Jadi Penantang Kuat Pilpres 2029
Dengan latar belakang keluarga Muhammadiyah dan pengalaman panjang di pesantren NU, Nasaruddin menjadi figur yang langka, penjaga keseimbangan dalam wajah Islam Indonesia yang majemuk.
Penghargaan dan Reputasi Global
Atas kiprahnya, Nasaruddin Umar menerima Bintang Mahaputera Utama pada tahun 2014. Ia juga pernah menjadi sarjana tamu di universitas ternama seperti Georgetown University dan SOAS London, menjadikannya salah satu ulama Indonesia paling dikenal di kancah internasional.
Reputasinya melampaui batas geografis dan mazhab, menjadikannya simbol ulama Indonesia yang berwawasan dunia namun berakar kuat pada tradisi pesantren.
Baca Juga: BRI Peduli Dorong Bisnis Hijau dan Sosial Lewat Prinsip ESG, Begini Dampaknya untuk Indonesia
Simbol Harmoni dan Keteladanan
Survei Poltracking bukan sekadar angka, tetapi cermin kepercayaan publik terhadap figur pemimpin yang bekerja dengan hati.
KH Nasaruddin Umar menunjukkan bahwa keteguhan moral dan kecerdasan spiritual bisa bersanding indah dalam panggung birokrasi.
Dari Bone ke Istiqlal, dari pesantren ke kabinet, dari doa santri hingga diplomasi antaragama, perjalanan Nasaruddin Umar adalah bukti bahwa agama bisa menjadi sumber kedamaian, bukan perpecahan.
Sosoknya bukan hanya Menteri Agama terbaik, tapi juga teladan bagi Indonesia yang damai, cerdas, dan penuh kasih.***