news

Terowongan Hamas di Bawah Jalur Gaza Jadi Target Serangan Israel

Selasa, 17 Oktober 2023 | 20:05 WIB
Israel akan gunakan senjata pamungkas buat hancur bunker dan terowongan Hamas. (KATA LOGIKA)

PurwakartaOnline.com - Pada Sabtu, 7 Oktober, Israel mengumumkan rencananya untuk menyerang labirin terowongan rahasia yang dibangun di bawah Jalur Gaza oleh kelompok militan Hamas.

Serangan ini merupakan respons atas serangan terus-menerus yang dilakukan oleh Hamas terhadap Israel.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih dalam mengenai terowongan Hamas dan tantangan yang dihadapi dalam upaya menghancurkannya.

Terowongan Hamas di Bawah Jalur Gaza

Terowongan ini, oleh Israel, dijuluki sebagai "Gaza Metro" karena diyakini membentang di bawah wilayah yang panjangnya hanya 41 km dan lebarnya 10 km.

Baca Juga: Terbang Hemat dengan Kursi Gratis AirAsia: Penawaran Terbaru untuk Liburan Lebih Hemat di 2023

Namun, sangat sulit untuk menentukan ukuran pasti dari jejaring terowongan ini.

IDF (Pasukan Pertahanan Israel) telah mengklaim telah menghancurkan lebih dari 100 km terowongan dalam serangan udara sebelumnya, sementara Hamas menyatakan bahwa hanya 5% dari terowongan mereka yang terkena serangan.

Untuk memberikan gambaran, panjang saluran kereta api London Underground adalah sekitar 400 km, dan sebagian besar berada di atas tanah.

Terowongan Hamas menjadi perhatian sejak pembangunan dimulai di Gaza setelah Israel menarik pasukannya dan pemukimnya pada tahun 2005.

Namun, aktivitas pembangunan terowongan meningkat setelah Hamas menguasai Jalur Gaza pada tahun 2007, yang memicu pembatasan pergerakan barang dan orang oleh Israel dan Mesir demi alasan keamanan.

Baca Juga: Kaus Prabowo-Gibran Diduga Diambil di Depan Kediaman Prabowo Subianto: Video Viral di Media Sosial

Pada puncaknya, hampir 2.500 terowongan yang berada di bawah perbatasan Mesir digunakan untuk menyelundupkan barang-barang komersial, bahan bakar, dan senjata oleh Hamas dan kelompok militan lainnya.

Praktik penyelundupan ini berkurang setelah tahun 2010, ketika Israel mulai mengizinkan lebih banyak barang diimpor melalui perlintasannya.

Halaman:

Tags

Terkini