Ia juga menegaskan bahwa KPK wajib transparan, namun transparansi bukan berarti bebas menyebut siapa pun tanpa dasar kuat.
“Sekali nama besar dilontarkan, dampaknya bisa meluas dan merusak reputasi pihak yang sebenarnya tidak tahu-menahu,” ujarnya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 7 Oktober 2025: Banyak yang Dapat Kejutan Tak Terduga!
Hukum Harus Adil dan Berimbang
Bagi KH Ahmad Anwar, pemberantasan korupsi memang keharusan moral dan hukum.
Namun, penegak hukum tetap wajib menjaga keseimbangan antara kecepatan bertindak dan kehati-hatian.
“Publik haus kejelasan, tapi kejelasan bukan berarti mengorbankan prinsip hukum,” katanya.
Ia mengingatkan agar penyidikan dilakukan cermat dan objektif.
“Kasus Gus Yaqut harus diusut tuntas, apakah benar ada pelanggaran hukum atau hanya kesalahan administratif. Tapi jangan sampai prosesnya mencederai asas keadilan.”
Kasus dugaan korupsi kuota haji menjadi pengingat betapa pentingnya transparansi dan integritas dalam pelayanan publik.
Baca Juga: Prabowo Gerebek 6 Smelter Ilegal di Bangka Belitung, Bongkar Kerugian Negara Rp300 Triliun!
Namun, seperti disampaikan Ketua NU Purwakarta, keadilan tetap harus jadi panglima.
KPK diharapkan dapat menuntaskan kasus ini secara profesional, tanpa tebang pilih, dan tanpa mencederai nama baik lembaga keagamaan yang selama ini menjadi tumpuan moral bangsa.***
Artikel Terkait
Taman Lembah Dewata, “Mini Bali” di Lembang Bandung yang Lagi Hits dan Instagramable
Purwakarta Mulai Terapkan PPPK Paruh Waktu, Gaji Sesuai UMP dan Jam Kerja Lebih Fleksibel
BRI (BBRI) Catat Pertumbuhan Kredit Konsumer 10,65% di Agustus 2025, Dorong Ekonomi Nasional
One Piece Episode 1146 Kapan Tayang? Ini Jadwal Rilis dan Alasan Penundaannya
Prabowo Gerebek 6 Smelter Ilegal di Bangka Belitung, Bongkar Kerugian Negara Rp300 Triliun!
Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 7 Oktober 2025: Banyak yang Dapat Kejutan Tak Terduga!
Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi Ajak Warga Donasi Rp 1.000 per Hari, Hidupkan Kembali Semangat Rereongan Sunda
Om Zein Sidak Proyek Hotmix Purwakarta: Jalan Baru Sudah Retak, Kontraktor Bakal Disanksi!
Menkeu Purbaya Bongkar Alasan Tegas Tolak Tax Amnesty: Pesannya Buruk untuk Negara!
Purwakarta Serius Benahi BUMDes! Haerul Tamam Kenalkan Aplikasi 'LAKU BUMDESA' untuk Laporan Keuangan Transparan