Beras SPHP Bulog Redam Inflasi Pangan, Pemerintah Pastikan Distribusi Lancar dan Harga Stabil

Pemerintah memastikan bahwa program ini tetap memperhatikan keseimbangan agar harga gabah di tingkat petani tetap menguntungkan, sehingga tidak terjadi ketimpangan antara kepentingan konsumen dan produsen.

Selain itu, Bulog tidak hanya berperan sebagai penyalur, tetapi juga sebagai penyangga harga pasar membeli gabah saat panen raya dan menyalurkan kembali saat harga mulai naik.

SPHP Didorong Jadi Program Permanen

Keberhasilan SPHP dalam menekan inflasi dan menjaga kestabilan harga beras membuat sejumlah pihak mendorong agar program ini diperluas dan dijadikan sebagai program permanen, bukan hanya langkah darurat saat harga naik.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces 6 September 2025: Energi Positif Mengalir, Rezeki dan Cinta Seimbang

"SPHP telah terbukti efektif. Pemerintah harus terus mengawal distribusi dan ketersediaan stok, terutama di wilayah-wilayah rawan pangan," ujar pengamat pertanian dari IPB, dalam wawancara terpisah.

Stok Nasional Capai 4 Juta Ton, Tak Perlu Impor

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menambahkan bahwa stok beras nasional mencapai lebih dari 4 juta ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional tanpa perlu impor.

"Yang terjadi adalah inflasi turun 2,37 menjadi 2,31. Ini indikasi bahwa pangan kita stabil. Ini patut kita syukuri," kata Amran.

Amran juga menilai bahwa keberhasilan SPHP tidak bisa dilepaskan dari sinergi lintas lembaga Kementerian Pertanian, Bulog, Kemendagri, hingga pemerintah daerah.

Baca Juga: Stok Beras Melimpah, Inflasi Pangan Nasional Turun Jadi 2,31% pada Agustus 2025

Dengan keberhasilan menstabilkan harga, menjaga pasokan, dan menekan inflasi, Beras SPHP terbukti menjadi program yang efektif dan berpihak pada rakyat.

Pemerintah diharapkan terus memperkuat logistik distribusi, pengawasan harga, dan memperluas titik-titik penyaluran agar manfaat program ini bisa dirasakan lebih luas.***