Menurutnya, struktur penghasilan anggota DPR berbeda dari periode sebelumnya.
Jika dulu mereka mendapatkan rumah dinas, sekarang rumah dinas itu ditiadakan sehingga diganti dalam bentuk tunjangan uang.
Baca Juga: Li Auto i8 Kontroversi, Strategi Pemasaran Uji Tabrakan Bikin Publik Kecewa
Meski begitu, penjelasan ini tetap tidak serta merta meredam kritik publik. Banyak warga menilai gaji DPR terlalu tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata pendapatan masyarakat.
Perdebatan pun terus berlanjut, apakah pemberian kompensasi rumah ini wajar atau justru semakin memperlebar jarak antara wakil rakyat dengan rakyat yang diwakilinya.***
Artikel Terkait
Profil Dea Permata Karisma, HRD Purwakarta yang Tewas Tragis Dibunuh ART Sendiri
Profil Ade Mulyana, Pembantu yang Jadi Tersangka Pembunuhan Dea Permata Karisma di Purwakarta
Ekonom UGM Desak Prabowo Ambil Alih 51% Saham BCA, Mega Skandal BLBI Kembali Disorot
Pahami Modus Ganjal ATM di Purwakarta, Polisi Bongkar Sindikat Jaringan Lampung
Tips Ampuh Terhindar dari Modus Ganjal ATM, Sindikat Jaringan Lampung Tertangkap di Purwakarta
Warga Purwakarta Waspadai Ganjal ATM! Sindikat Jaringan Lampung Dibekuk Polisi
Purwakarta di Tengah Gejolak Ekonomi Global, Industri Masih Jadi Magnet Investasi
Industri Otomotif Purwakarta Jadi Incaran Investor, Lahan di Timur Jabodetabek Kian Diminati
Jejak Panjang Tarik Tambang: Dari Latihan Tentara China Kuno hingga Lomba Wajib 17 Agustus
PSSI Resmi Buka Penjualan Tiket Timnas Indonesia vs Kuwait dan Lebanon, Cek Harga dan Cara Belinya