Kades Nunung Rahayu Dorong Peningkatan Produksi Kopi di Pusakamulya, Pelatihan Petani dari Dana Desa 2024 Berjalan Sukses

photo author
- Kamis, 20 Juni 2024 | 15:09 WIB
Pelatihan Petani Kopi Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta. Kamis, 20 Juni 2024 (Dok. Pemdes Pusakamulya)
Pelatihan Petani Kopi Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta. Kamis, 20 Juni 2024 (Dok. Pemdes Pusakamulya)

PurwakartaOnline.com - Dalam upaya meningkatkan produksi kopi di Desa Pusakamulya, Pemerintah Desa (Pemdes) Pusakamulya mengadakan pelatihan bagi petani kopi.

Pelatihan ini bersumber dari Dana Desa tahap pertama tahun anggaran 2024 dan dilaksanakan pada Kamis, 20 Juni 2024 di Aula Kantor Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta.

Kepala Desa (Kades) Pusakamulya, Hj. Nunung Rahayu, menyatakan bahwa pelatihan ini diadakan berdasarkan kebutuhan nyata dari para petani, terutama petani kopi yang menjadi sumber utama ekonomi warga desa.

"Di Desa kami, pertanian cukup dominan sebagai sumber ekonomi warga. Pelatihan ini diadakan berdasarkan kebutuhan dari para petani, khususnya petani kopi," ungkap Nunung Rahayu.

Desa Pusakamulya dikenal sebagai masyarakat yang sangat demokratis, di mana pembangunan desa dilakukan berdasarkan ajuan dan partisipasi aktif dari masyarakat melalui Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan unsur masyarakat lainnya. Hal ini terbukti dari antusiasme para petani yang mengikuti pelatihan ini.

Baca Juga: Kyai Anwar Nasihin Kenang Dede Karja, Banser Teladan NU Purwakarta yang Berkhidmat Hingga Akhir Hayat

Dalam sesi tanya jawab, beberapa kendala yang dihadapi petani kopi diungkapkan.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Pusaka Mandiri Desa Pusakamulya, Zaenx, menyampaikan bahwa akses jalan perlu diperbaiki.

"Akses jalan perlu dibaguskan, karena medan dan lahan yang sangat menantang. Agar bisa mengangkut pupuk dan hasil panen ketika sudah mulai panen," kata Zaenx.

Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Giri Pusaka, Dede Warsid, menyoroti perlunya pengaturan penjualan buah kopi untuk menghindari persaingan yang tidak sehat.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya koordinasi antara Pemerintah Desa dengan Perhutani.

"Masih perlu koordinasi antara Pemerintah Desa dengan Perhutani, karena ada peraturan yang tampak berbenturan," ujar Dede Warsid.

Baca Juga: Pj Bupati Purwakarta Ingkar Janji, Tolak Permohonan Audiensi dari PMII Purwakarta

Ia juga menyerukan agar petani mengetahui jumlah pohon kopi yang dimiliki sebagai data untuk Perhutani, desa, dan strategi pemeliharaan kopi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X