PurwakartaOnline.com - Air Situ Cibeber, yang menjadi penopang utama untuk mengairi sawah di wilayah Babakan Wanasari, Kiarapayung Desa Sumbersari, Desa Legokhuni, dan wilayah lainnya, kembali menjadi sorotan ketika kemarau panjang yang panjang menimpa Purwakarta.
Kehidupan pertanian di sekitar wilayah ini terhenti, dan banyak sumur rumah pun mengalami penurunan drastis hingga kekeringan.
Situ Cibeber, yang terletak di perbatasan Desa Sumbersari Kecamatan Kiarapedes dan Desa Wanasari Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta, sebelumnya mengalami kekeringan akibat kurangnya hujan yang turun.
Namun, pada hari ini (Selasa, 24/10/2023), berkat hujan yang turun kemarin, situ ini kembali tampak menggenang air.
Meskipun hujan memberi sedikit harapan, dampak El Nino yang melanda Indonesia telah memberikan tekanan besar pada wilayah ini.
Sejak Juli 2023, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan bahwa Indonesia harus bersiap menghadapi dampak fenomena El Nino.
Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, A. Fachri Rajab, mengatakan bahwa El Nino mengakibatkan kondisi lebih kering, menurunnya curah hujan, penurunan tutupan awan, dan peningkatan suhu.
Prediksi BMKG menyatakan bahwa puncak dampak El Nino akan terjadi pada Agustus-September 2023.
Hasil pemantauan BMKG pada pertengahan Juli 2023 menunjukkan bahwa sebanyak 63% zona musim di Indonesia telah memasuki musim kemarau.
BMKG memperkirakan kemarau tahun ini akan lebih parah dari biasanya dan dari tiga tahun sebelumnya.
Wilayah yang diprediksi akan terdampak cukup kuat meliputi sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Barat, Kalimantan Barat, Selatan, dan Utara, serta Sulawesi Selatan, Tengah, dan Tenggara.
Prakiraan curah hujan bulanan BMKG menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan rendah bahkan ada yang tanpa hujan sama sekali hingga Oktober.
Artikel Terkait
Tragedi Mengerikan: Kasus Subang, Mengungkap Peran Lima Tersangka dalam Pembunuhan Ibu dan Anak
Polisi Berencana Mempertemukan Yosef, Mimin, Arighi, Abi, dan Danu untuk Membahas Kasus Subang!
3 Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan Tuti dan Amel di Subang: Misteri Golok, JC dan Motif Pembunuhan
Fatayat NU Kiarapedes Wajibkan Anggota untuk Upacara Peringatan Hari Santri Nasional
Polemik di dalam Yayasan Bina Prestasi Nasional Subang, yang Yosep Dibina oleh Yosep Hidayah
Kasus Subang: Yosep, Danu, Mimin, Arighi, dan Abi Terancam HUKUMAN MATI
Kasus Pembunuhan Tuti dan Amel: Dugaan Pencucian Uang di Yayasan Bina Prestasi Nasional Subang
Konon di Yayasan Bina Prestasi Nasional Subang, Gaji per Bulan Youries Rp 12 Juta, Amel dan Tuti Rp 10 Juta
Ada Petisi, Dugaan Pencucian Uang Yayasan Bina Prestasi Nasional Subang Jadi Motif Pembunuhan Tuti dan Amel
3 Kali Per Tahun Cair Dana BOS Rp300 juta: Yayasan Bina Prestasi Nasional Diduga jadi Motif Kasus Subang