Baper Fisabilillah: Memahami Perasaan dan Cinta dalam Perspektif Islam

photo author
- Rabu, 20 November 2024 | 23:15 WIB


3. Baper yang Wajib:

Baper karena kehilangan orang yang kita cintai dalam dakwah: Ketika seorang sahabat atau keluarga meninggal dunia, kita diperbolehkan untuk merasa baper sebagai bentuk penghormatan dan doa untuk mereka.

Baper dalam berjuang di jalan Allah: Perasaan baper yang muncul ketika kita berjuang untuk agama Allah, baik itu dalam berdakwah, beramal, maupun membantu sesama, adalah perasaan yang sangat mulia.


Cara Menjaga Perasaan Baper Agar Tetap Positif

Baper, meskipun kadang terlihat sepele, bisa menjadi sumber besar pahala atau bahkan dosa, tergantung pada bagaimana kita mengelolanya.

Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga perasaan baper tetap positif dalam kehidupan sehari-hari:

1. Tujukan Cinta untuk Allah dan Rasulullah: Perasaan cinta dan baper yang paling utama haruslah untuk Allah dan Rasul-Nya. Cinta ini akan memberi kita kekuatan dalam menghadapi ujian hidup, baik itu dalam urusan dunia maupun akhirat.

Baca Juga: Luar Biasa! 2 Gol Marselino Bawa Indonesia ke Peringkat 3 Grup C, Kalahkan Arab Saudi 2-0


2. Jaga Hati dari Perasaan Negatif: Jangan biarkan perasaan baper menjadikan kita mudah marah, cemburu, atau terlarut dalam kesedihan yang menghalangi amal ibadah. Sering-seringlah berdoa agar hati kita tetap tenang dan terjaga.


3. Gunakan Baper untuk Kebaikan: Alihkan perasaan baper untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Misalnya, jika kita merasa baper karena cinta terhadap pasangan, gunakan perasaan itu untuk memperkuat ikatan dalam kebaikan dan ibadah bersama.


4. Beristighfar dan Berdoa: Jika perasaan baper mulai membuat kita gelisah atau tidak nyaman, segeralah beristighfar dan berdoa kepada Allah agar diberikan ketenangan hati.

Baca Juga: Jadwal Padat Menani PERSIB, Luizinho Passos Percaya Timnya Mampu Melewati Periode Sulit Ini!

Baper fisabilillah adalah perasaan yang penuh berkah, yang mengarahkan kita untuk mencintai, merindukan, dan berjuang di jalan Allah.

Seperti yang kita lihat dalam kisah Rasulullah dan Khadijah, baper yang tulus dan penuh niat baik tidak hanya menguatkan hubungan duniawi, tetapi juga mendekatkan kita kepada Allah.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga hati dan perasaan agar tetap berada di jalur yang diridhai Allah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Reza Ainudin

Sumber: YouTube Hanan Attaki

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X