Empati Nabi Muhammad SAW kepada Orang yang Jatuh Cinta: Belajar dari Kisah Mughiz dan Barirah

photo author
- Minggu, 17 November 2024 | 20:10 WIB
 (freepik/freepik)
(freepik/freepik)

PURWAKARTA ONLINE - Cinta adalah perasaan yang luar biasa, tetapi juga bisa menyakitkan ketika tidak berjalan seperti yang diharapkan.

Banyak orang yang merasa kesulitan move on setelah sebuah hubungan berakhir, dan sering kali mereka merasa kesepian, bingung, atau bahkan putus asa.

Namun, tahukah Anda bahwa Nabi Muhammad SAW, sebagai seorang pemimpin dan teladan umat Islam, juga menunjukkan empati yang besar terhadap orang-orang yang sedang jatuh cinta?

Salah satu contoh yang paling mengesankan adalah kisah Mughiz dan Barirah, yang dapat mengajarkan kita banyak hal tentang bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap perasaan cinta dan patah hati.

Baca Juga: WhatsApp Hadirkan Fitur Baru Blokir Pesan dari Nomor Tidak Dikenal

Kisah Mughiz dan Barirah: Cinta yang Tak Terbalas

Cerita ini berasal dari sebuah hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Mughiz adalah seorang pria yang telah bercerai dengan istrinya, Barirah.

Meskipun pernikahan mereka telah berakhir, Mughiz tidak bisa melupakan Barirah dan terus merasa sedih serta menyesal.

Bahkan setelah perceraian mereka, Mughiz terus mengikuti Barirah ke mana pun dia pergi di kota Madinah, dengan harapan mungkin ada kesempatan untuk kembali bersama.

Mughiz menangis setiap kali melihat Barirah, merindukan masa-masa indah mereka yang sudah lewat.

Baca Juga: Putri Yuriko Mikasa, Anggota Tertua Keluarga Kekaisaran Jepang, Meninggal Dunia di Usia 101 Tahun

Kisah ini akhirnya sampai kepada Nabi Muhammad SAW, yang kemudian mendekati Barirah. Nabi tidak memaksanya, tetapi lebih kepada memberikan solusi dengan empati kepada Mughiz yang tengah merasakan patah hati.

Beliau berkata kepada Barirah, "Mengapa tidak kamu rujuk lagi dengan Mughiz?" Namun, Barirah menanggapi dengan pertanyaan, "Apakah engkau memerintahkanku, wahai Rasulullah?" Nabi Muhammad SAW menjawab dengan lembut, "Aku hanya kasihan padanya, aku tidak memerintahkanmu."

Barirah pun menolak untuk kembali pada Mughiz, dan Nabi Muhammad SAW menghormati keputusannya tanpa paksaan. Meski Mughiz merasa sakit hati, Nabi tidak menganggap perasaannya remeh, bahkan memberikan dukungan moral.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Reza Ainudin

Sumber: YouTube Hanan Attaki

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X