Ansor Jabar Mengecam Pendemo PBNU: Suul Adab, Mendemo Pusat Fikrah dan Harokah Para Masyayikh

photo author
- Sabtu, 3 Agustus 2024 | 14:29 WIB
Ansor Jabar Mengecam Pendemo PBNU: Suul Adab, Mendemo Pusat Fikrah dan Harokah Para Masyayikh (Purwakarta Post)
Ansor Jabar Mengecam Pendemo PBNU: Suul Adab, Mendemo Pusat Fikrah dan Harokah Para Masyayikh (Purwakarta Post)

BANDUNG, PURWAKARTA ONLINE - Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat mengecam aksi demo yang dilakukan oleh Aliansi Santri Gus Dur di Gedung PBNU Jumat 2 Agustus 2024 kemarin.

Ketua PW Ansor Jabar, Deni Ahmad Haidari mengatakan aksi yang dilakukan oleh Aliansi Santri Gus Dur itu suul adab.

"Mengecam aksi demostrasi yang dilakukan kemarin ke PBNU, aksi demo ke PBNU sudah diluar nalar dan etika, su'ul adab, mendemo pusat fikrah dan harakah, tempat para guru dan masyayikh berkantor berkumpul berdiskusi soal kemaslahatan warga NU bangsa dan negara, kemudian tempatnya dicederai dengan aksi tidak terpuji," kata Deni Ahmad Haidari kepada awak media, Sabtu 3 Agustus 2024.

Baca Juga: Daftar Habib di Jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)

Menurutnya perbedaan jam'iyah NU itu berfiqh milih salah satu dari 4 madzhab, bertauhid milih satu dari dua imam, bertasawwuf juga milih salah satu dari dua imam tasawwuf.

Deni Ahmad Haidari menjelaskan bahwa hal seperti itu sudah biasa saja gak harus saling demo.

"Berjam'iyah di NU itu terbiasa dengan perbedaan, tidak ada perbedaan diajarkan diselesaikan dengan cara demonstrasi, berfiqh empat madzhab aja biasa saja," tambahnya.

Deni Ahmad Haidari yang merupakan santri sekaligus penggerak Nahdlatul Ulama di Purwakarta itu mengecam aksi yang dilakukan kemarin apalagi membawa nama besar Gus Dur untuk kepentingan tertentu.

Baca Juga: 25 Juli: Mengenang Wafatnya Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari, Pendiri Nahdlatul Ulama

"Mengecam membawa bawa nama nama besar Gus Dur untuk kepentingan pribadi atau segelintir orang," ucap Deni Ahmad Haidari.

Deni Ahmad Haidari juga mengatakan, aksi yang dilakukan oleh pendemo tidak mencerminkan sebagai warga NU, sebagai santri, apalagi Santri Gus Dur.

"Jika masih merasa sebagai warga NU fikirkan saja bahwa PBNU itu ada jajaran musytasyar ada para kyai syuriah, pasti ada guru-gurunya, jika ngaku santri jika ngaku warga NU tentu tak usah dijelaskan lagi selanjutnya," ungkapnya.

Sebelumnya massa yang mengaku sebagai Aliansi Santri Gus Dur mendatangi kantor PBNU untuk melakukan aksi.

Baca Juga: Rahmat Saleh Wafat, Ketua ISNU Purwakarta Berduka: Kader Teladan Nahdlatul Ulama dari Sukasari!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X