Batik Malessa Buktikan UMKM Perempuan Bisa Naik Kelas Lewat Kreativitas dan Zero Waste

photo author
- Minggu, 14 Desember 2025 | 18:45 WIB
Batik Malessa Solo menggabungkan kreativitas, prinsip zero waste, dan pemberdayaan perempuan dalam produk fashion bernilai tinggi. (Dok. BRI)
Batik Malessa Solo menggabungkan kreativitas, prinsip zero waste, dan pemberdayaan perempuan dalam produk fashion bernilai tinggi. (Dok. BRI)

PURWAKARTA ONLINE - Batik Malessa bukan sekadar produk fashion.

Ia adalah cerita tentang kreativitas, keberlanjutan, dan perempuan yang saling menguatkan.

Semua bermula dari Kampung Dipotrunan, Surakarta.

Pendiri Malessa, Madu Mastuti, melihat peluang dari keterbatasan.

Banyak ibu rumah tangga punya keterampilan menjahit, tapi tidak punya ruang bekerja.

Maka dibentuklah Kelompok Wanita Berkarya.

Baca Juga: Gedung DPRD Purwakarta Disegel 4 Hari, GMNI Tolak Propemperda yang Dinilai Tak Ilmiah dan Tertutup

Produksi dimulai dari kain perca.

Sisa-sisa kain dijahit menjadi daster dan baju rumahan.

Pelan tapi pasti, produk itu diterima pasar.

Dari sana, Malessa berkembang ke kerajinan dan fashion.

Keunikan Malessa terletak pada keberaniannya memadukan batik, lurik, dan tenun.

Kombinasi ini menghasilkan busana eksklusif dengan karakter kuat.

Baca Juga: Walmart Menutup Lebih dari 4.000 Toko di AS Selama 24 Jam Ini Alasan dan Dampaknya yang Perlu Kamu Tahu

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Bank BRI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X