PURWAKARTA ONLINE - Di saat banyak negara bersiap menghadapi badai ekonomi, Indonesia dinilai berada di posisi yang relatif lebih siap.
Penilaian ini disampaikan Wakil Ketua Umum Koordinator Kadin Indonesia Bidang Luar Negeri, James Riady, dalam forum KADIN Friday Breakfast.
Menurut James, ada beberapa alasan kuat mengapa Indonesia berbeda. Pertama, stabilitas politik.
Dunia luar melihat Indonesia sebagai negara dengan transisi kekuasaan yang tertib, berkelanjutan, dan bisa diprediksi.
Baca Juga: Taruhan Nomor Satu Porinju Veliyath Turun 75 Persen Beginilah Investor Ulung Tetap Bertahan
Kedua, fundamental makro ekonomi masih terjaga. Inflasi terkendali. Disiplin fiskal tidak goyah.
Konsumsi domestik tetap menjadi mesin utama pertumbuhan. Nilai tukar relatif stabil di tengah tekanan global.
Ketiga, faktor demografi. Indonesia memiliki bonus usia produktif yang besar. Ini menjadi kekuatan struktural yang tidak dimiliki banyak negara lain.
Keempat, pembangunan infrastruktur yang masif. Indonesia membangun pelabuhan, jalan, kawasan industri, energi, dan logistik secara simultan.
Baca Juga: BRI Ikut Sindikasi Rp2,2 Triliun, Flyover Sitinjau Lauik Jadi Harapan Baru Sumatera Barat
Semua ini menurunkan biaya ekonomi dan meningkatkan daya saing nasional.
Kelima, arah kebijakan nasional yang jelas. Fokus pada ketahanan pangan, hilirisasi, kesehatan, pertahanan, dan percepatan digital memberi sinyal kuat bagi dunia usaha.
James menilai kombinasi stabilitas politik, sumber daya alam, bonus demografi, dan basis manufaktur yang terus tumbuh menjadikan Indonesia semakin menarik di tengah dunia yang terfragmentasi.
Ia mengakui, 2026 tidak akan mudah. Risiko global nyata dan tidak bisa diabaikan.
Artikel Terkait
TPK Wanayasa Purwakarta 'Ulin' ke Pantai Putih Carita, Hadiah Akhir Tahun dari Tabungan Gotong Royong
Dunia Rapuh Jelang 2026, James Riady Ajak Pengusaha Indonesia Bergerak Karena Peluang
James Riady: Indonesia Lebih Siap Hadapi 2026 Dibanding Banyak Negara Berkembang
Pesan James Riady untuk 2026: Bangun Narasi Ketangguhan Indonesia, Bukan Ketakutan
BRI Dukung Flyover Sitinjau Lauik Rp2,2 Triliun, Infrastruktur Strategis Sumbar Akhirnya Dipercepat
Flyover Sitinjau Lauik Dibangun, Peran BRI Jadi Kunci Pembiayaan Infrastruktur Nasional di Sumbar
BRI Ikut Sindikasi Rp2,2 Triliun, Flyover Sitinjau Lauik Jadi Harapan Baru Sumatera Barat
Dari Jalur Ekstrem ke Aman, BRI Topang Flyover Sitinjau Lauik lewat Pembiayaan Rp2,2 Triliun
Taruhan Nomor Satu Porinju Veliyath Turun 75 Persen Beginilah Investor Ulung Tetap Bertahan
KADIN Friday Breakfast, James Riady Sebut Ekonomi Indonesia 2026 Tangguh di Tengah Dunia Terfragmentasi