Taruhan Nomor Satu Porinju Veliyath Turun 75 Persen Beginilah Investor Ulung Tetap Bertahan

PURWAKARTA ONLINE - Saham unggulan Porinju Veliyath turun tajam hingga 75 persen. Artikel ini mengulas alasan di balik keputusan berani tersebut dan pelajaran praktis bagi investor modern.

Ketika sebagian besar investor panik melihat harga saham jatuh dalam, seorang investor legendaris India justru memilih bertahan.

Nama Porinju Veliyath kembali menjadi perbincangan setelah taruhan nomor satu dalam portofolionya mengalami penurunan harga hingga sekitar 75 persen.

Bagi banyak orang, ini terdengar seperti kesalahan fatal. Namun bagi Porinju, keputusan ini justru lahir dari keyakinan jangka panjang dan riset mendalam.

 Baca Juga: TPK Wanayasa Purwakarta 'Ulin' ke Pantai Putih Carita, Hadiah Akhir Tahun dari Tabungan Gotong Royong

Porinju Veliyath dikenal sebagai pendiri Equity Intelligence India, sebuah perusahaan riset investasi yang disegani.

Ia membangun reputasi dengan memilih saham yang sering diabaikan pasar. Strateginya sederhana namun tidak mudah dilakukan.

Ia membeli ketika orang lain takut dan bertahan ketika kebisingan pasar semakin keras. Pendekatan ini membuatnya beberapa kali menemukan saham yang kemudian tumbuh berlipat ganda dalam jangka panjang.

Saat ini, dua kepemilikan terbesarnya memancing rasa penasaran publik. Keduanya diperdagangkan dengan diskon dalam, satu di atas 45 persen dan satu lagi mendekati 75 persen dari puncaknya.

Baca Juga: BRI dan BBRI Dukung Kementerian PUPR Percepat Infrastruktur Nasional Lewat Flyover Sitinjau Lauik

Banyak investor melihat ini sebagai tanda bahaya. Namun Porinju melihat cerita yang berbeda di balik angka.

Salah satu perusahaan tersebut memiliki kapitalisasi pasar sekitar 1.260 crore rupee. Perusahaan ini bergerak di bidang teknologi properti dengan layanan yang menjangkau pasar bisnis ke bisnis, konsumen, hingga model langsung ke konsumen.

Mereka membangun dan mengoperasikan platform yang mendukung rantai nilai real estat secara menyeluruh.

Porinju mulai masuk ke saham ini sejak laporan keuangan kuartal Desember 2021. Saat ini, ia memegang sekitar 2 persen saham secara pribadi dan tambahan 3,7 persen melalui Equity Intelligence India Private Limited.