"Ketika mulai pembangunan rakyat sudah mulai demo. Kalau saya nggak ikut demo, istri saya ikut. Ya itu, dikasih uang ngebul doang, sama kasih 50 ribu doang dari Pertamina," cerita Kurdi.
Baca Juga: Inilah Agama Nabi Isa yang Sebenarnya!
Penting untuk dicatat bahwa hingga saat ini, belum ada pembicaraan resmi tentang kompensasi atau langkah-langkah pascapengeboran untuk menangani dampak buruk yang mungkin timbul.
Kurdi juga menyatakan bahwa belum ada pembicaraan apakah rumah warga di sekitar pengeboran harus dipindahkan setelah pengeboran selesai.
"Belum ada obrolan kepala desa, mungkin nanti kalau sudah diresmikan, rakyat bagaimana baiknya saja," tambahnya.
Baca Juga: Hakikat Umur Manusia: Renungan Akhir Tahun 2023
Salah satu ketakutan utama warga adalah potensi ledakan, dan Kurdi berharap bahwa pembangunan Sumur East Pondok Aren dapat berjalan tanpa menyusahkan rakyat.
"Harapannya ini berjalan, tetapi jangan nyusahin rakyat, harapan rakyat mah itu. Ya harusnya radius berapa kilometer dapat kompensasi, kan gitu. Kan masing-masing rakyat ingin hidup," tegasnya.
Somad, seorang petani lain yang sawahnya dibeli 80 persen oleh Pertamina, merasa tidak memiliki banyak pilihan selain menerima situasi.
Baca Juga: Kepala Desa Meninggal, Siapa yang Mengganti?
Meskipun ia mempersilakan pembangunan sumur migas, ia berharap agar para petani tidak terganggu.
"Bagaimana yah kita nggak bisa ngomong begini, begitu, waktunya dipakai ya dipakai, silahkan saja, kita nggak bisa apa-apa. Ya mau gimana ya, saya cuman ngurusin ama majikan," ujarnya dengan pasrah.
Selain itu, Somad menyampaikan bahwa sejak dimulainya pengeboran, kualitas air di sekitar lokasi pengeboran menurun.
Baca Juga: Ahmad Anwar Nasihin, Kyai Kampung dari Liung Gunung, Kini Memimpin NU Purwakarta
"Kurang bagus lah airnya. Ini ada dua tempat garapan sawah saya di Sukmajati dan Sukawijaya. Ini sih yang paling luas, hampir 80 persen," ungkapnya.
Artikel Terkait
UMK Purwakarta jadi Alasan Bangkrutnya 4 Pabrik: Dampaknya PHK pada Ribuan Karyawan!
Dampak Ekonomi Global: Ribuan Karyawan Purwakarta Terkena PHK
Situasi Ekonomi Pasca Pandemi COVID-19 di Purwakarta: Industri Terguncang, 4 Pabrik Bangkrut!
Dampak Tingginya Upah Buruh, 4 Perusahaan Hengkang dari Purwakarta: PHK Massal Tak Terelakkan!
Penetapan UMK Purwakarta 2024: Keseimbangan Ekonomi dan Kebutuhan Buruh
Kenapa BLT DD Disalurkan dalam Bentuk Uang Tunai? Begini Penjelasan Pendamping Desa
Rp244,8 Juta BLT DD Disalurkan di Desa Pusakamulya Sepanjang Tahun 2023: Manfaat Dana Desa untuk Perekonomian Masyarakat
Wiskul Malam Sabtu di Desa Kiarapedes: Menikmati Kelezatan Kuliner Asli dengan Nuansa Santai dan Musik Live
Analisis Guru Gembul: Masa Depan Suram Bisnis Garmen di Indonesia, Gara-gara Dihantam China!
Cara Membuahkan Durian yang Belum Pernah Berbuah: Tips dari Spesialis Budidaya Durian