Analisis Guru Gembul: Masa Depan Suram Bisnis Garmen di Indonesia, Gara-gara Dihantam China!

photo author
- Rabu, 20 Desember 2023 | 17:31 WIB
Guru Gembul sampaikan analisis tentang masa depan bisnis garmen di Indonesia (Youtube Guru Gembul)
Guru Gembul sampaikan analisis tentang masa depan bisnis garmen di Indonesia (Youtube Guru Gembul)

PurwakartaOnline.com - Industri tekstil dan garmen, yang dulu menjadi andalan pemerintah Indonesia, kini sedang mengalami krisis yang sangat luar biasa.

Kondisi ini tercermin dari PHK besar-besaran yang terjadi pada tahun lalu, di mana 89.000 karyawan kehilangan pekerjaan karena pabrik-pabrik tidak lagi mendapatkan orderan yang memadai.

Analisis ini mencoba menyoroti krisis dalam bisnis garmen di Indonesia dan dampaknya terhadap perekonomian, dengan fokus pada beberapa aspek kritis.

Latar Belakang Industri Tekstil di Indonesia

Sejak tahun 1960-an hingga 1980-an, pemerintah Indonesia menghadapi krisis ekonomi yang signifikan.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah memberikan dukungan kepada pengusaha kaya dengan syarat agar mereka mendirikan pabrik atau perusahaan yang padat karya.

Baca Juga: Profil Iskandar Suami Anne Ratna Mustika: Konon Ia Berkarir di PLN dengan Kekayaan dan Tanggung Jawab yang Tidak Sembarangan

Seiring waktu, industri tekstil tumbuh sebagai salah satu solusi untuk menyerap lapangan pekerjaan dalam skala besar.

Namun, orientasi ini membuat Indonesia menjadi sangat bergantung pada impor bahan baku, terutama kapas.

Krisis dan Tantangan

Krisis di industri tekstil Indonesia tidak hanya terkait dengan pandemi.

PHK besar-besaran telah terjadi secara berkelanjutan, menunjukkan bahwa masalah ini lebih dalam daripada dampak pandemi saja.

Perusahaan besar seperti PT Sritex, yang dianggap sebagai pemimpin industri, kini menghadapi krisis finansial serius akibat utang yang menumpuk dan kurangnya orderan.

Baca Juga: Nonton Film Pertaruhan Season 2 Episode 8 - Keputusan Kritis dan Tak Terduga

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Febri Nugrahadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X