Kronologi Kematian: Ada Celah yang Belum Terjelaskan
Berikut rangkuman kronologi sementara berdasarkan sejumlah sumber keluarga, kampus, dan aparat:
- Levi masih aktif mengajar beberapa hari sebelum ditemukan meninggal.
- Ia dua kali melakukan pemeriksaan medis dalam rentang singkat.
- Ia sempat terlihat menyendiri dan sulit dihubungi beberapa jam sebelum kejadian.
- Saat ditemukan, ada bercak darah di dekat tubuhnya.
- Tidak ditemukan tanda kekerasan fisik mencolok.
- Foto lokasi kejadian yang beredar kemudian menghilang.
- Muncul data administrasi “satu KK”, meski belum ada penjelasan resmi.
Beberapa hal dalam kronologi ini tidak saling bertentangan, tetapi celah antar-fakta menimbulkan banyak ruang pertanyaan.
Pihak Kampus: Tegas Minta Transparansi, Tidak Berburuk Sangka
Untag Semarang menegaskan mereka mendukung penuh penyelidikan aparat.
Rektor menyebut bahwa kampus berharap seluruh temuan, termasuk foto yang hilang hingga riwayat medis Levi, dapat dibuka untuk keluarga.
“Kami tidak ingin berspekulasi. Yang kami inginkan hanya keterbukaan informasi,” ujar seorang pejabat fakultas.
Keluarga: Tidak Menuduh, Hanya Ingin Kepastian
Keluarga Levi mengaku tidak ingin memunculkan dugaan yang belum tentu benar.
Namun mereka menegaskan bahwa beberapa fakta memang layak dipertanyakan.
“Kami ingin tahu kondisi sebenarnya. Levi anak yang baik, jarang punya masalah. Kalau ada hal yang tidak biasa, kami perlu tahu,” kata orang tua Levi.
Aparat: Semua Temuan Sedang Didalami
Kepolisian sudah memastikan bahwa seluruh temuan, riwayat berobat, bercak darah, hingga status administrasi masuk dalam rangkaian pemeriksaan.
Pemeriksaan etik terhadap AKBP Basuki tetap berjalan, namun aparat belum mengaitkannya dengan penyebab kematian Levi.
“Hasil lengkap akan kami sampaikan setelah seluruh pemeriksaan tuntas,” kata seorang pejabat kepolisian.