Beberapa poin yang disorot mahasiswa Untag dan keluarga korban:
1. Korban ditemukan tanpa busana, namun tidak ada penjelasan rinci dari Basuki.
2. Ada darah di tubuh korban, berbeda dengan klaim tidak ada kekerasan.
3. Adanya barang hilang, termasuk dugaan barang pribadi yang tak ditemukan.
4. Adanya pria inisial D yang disebut sempat bersama korban, namun identitas dan perannya masih simpang siur.
5. Perubahan pengakuan Basuki soal status hubungan.
Semua potongan ini membuat publik mempertanyakan konsistensi keterangan saksi kunci tersebut.
Baca Juga: BRI Salurkan KUR Rp147,2 Triliun untuk UMKM, Dorong Ekonomi Kerakyatan dan Sektor Produktif 2025
Kondisi Kesehatan Korban: Faktor Tunggal atau Sampingan?
Levi memang diketahui memiliki riwayat kesehatan tidak stabil. Dua hari sebelum meninggal, tensinya mencapai 190, dan gula darahnya sempat menyentuh 600.
Namun, apakah kondisi kesehatan itu cukup menjelaskan seluruh rangkaian kejanggalan?
Ini yang membuat keluarga meminta penyidik membuka semua hasil autopsi secara transparan.
Pasalnya, temuan keluarga menyebut Levi ditemukan dengan:
- darah dari hidung,
- darah dari mulut,
- dan bercak darah di area intim.
Fakta medis ini tak bisa dijelaskan hanya dengan “kondisi kesehatan menurun”.
Karena itu, keluarnya hasil autopsi resmi menjadi momen yang paling ditunggu publik.