Baca Juga: Lyodra Ginting Rilis Lagu “Teganya Kau”, Ungkapan Luka dan Keberanian dalam Cinta
27 Tahun Kemudian, “Hey Bung” Masih Relevan
Kini, 27 tahun setelah Reformasi, Hey Bung masih terdengar di konser Slank di Pangandaran tahun 2024 kemarin dan menjadi lagu nostalgia sekaligus refleksi buat kita semua.
Lagu ini mengingatkan bahwa musik bukan sekadar hiburan, tapi juga alat komunikasi antara rakyat dan penguasa, antara yang di bawah dengan “yang di atas sana”.
Dan seperti kata Bimbim dalam berbagai wawancara: “Slank bikin lagu bukan buat ikut tren, tapi buat ngomong apa yang kami rasain.”
Mungkin karena itu, “Hey Bung” terasa abadi, bukan hanya lagu, tapi juga ramalan sosial yang jadi nyata.
Baca Juga: POCO F8 Pro Siap Meluncur: Gandeng Teknologi Audio Bose, tapi Tanpa Charger di Kotak?
Slank, Suara Zaman yang Tak Pernah Padam
Ketika banyak band memilih diam, Slank justru berteriak lewat nada.
“Hey Bung” adalah bukti bahwa musik bisa menjadi suara rakyat, bahkan sebelum rakyat itu sendiri bersuara.
Bagi para Slankers, lagu ini bukan cuma nostalgia, tapi pengingat bahwa keberanian, kejujuran, dan kepedulian sosial selalu relevan di tahun 1994, 1998, bahkan 2025.***
Artikel Terkait
Lirik lagu ENTAH JADI APA dari Slank Album Minoritas!
Bimbim Slank Mengenang Almarhum Sang Ayah Sebagai Seorang Nasionalis!
Ki Dalang Warseno Slank Meninggal Dunia, Indonesia Kehilangan Maestro Wayang Kulit
Dari Gang Potlot ke Panggung Dunia: Filosofi Hidup Slank yang Tak Lekang Zaman
Slank Umumkan Tour 2025 “Hey… Slank x HS Berani Kita Beda”, Siap Guncang 10 Kota Besar!
Slank Bakal Tutup Gesrek Festival 2025 di Ancol, Siap Guncang Lintas Generasi!
Kaka Slank Bareng Khofifah 'Nandur' Mangrove di Bangkalan: Investasi Surga buat Generasi Muda!
Slank Getarkan UGM, Bimbim Ingatkan: Hutan Kita Makin Nggak Lebat Lagi!
27 Tahun Salah Denger! Lagu ‘Hey Bung’ Slank Ternyata Bukan dari Album Mata Hati Reformasi